Jurnaljatengdiynewd.com.Magelang, Salam, Sabtu 17 Agustus 2024 – Di tengah-tengah kemajuan teknologi dan perubahan zaman, Wasinah, seorang petani berusia 60 tahun, tetap menunjukkan dedikasinya dalam bertani dengan cara yang tradisional namun efektif. Wasinah, yang dikenal sebagai petani tulen di Dukuh Waru, tetap aktif dalam usaha pertaniannya dengan menanam kacang tanah melalui sistem kerja sama dan bagi hasil.
Dalam praktiknya, Wasinah mengelola lahan seluas empat kotak atau sekitar 7.000 m² yang terletak di empat lokasi berbeda. Setiap kotak lahan kacang tanah yang dikelola Wasinah memberikan hasil panen yang cukup memuaskan. Dengan modal awal sebesar Rp500.000 per kotak, Wasinah dapat memanen sekitar 3.000 kg kacang tanah. Hasil panen ini memberikan keuntungan signifikan, karena setiap kotak lahan dapat menghasilkan pendapatan hingga Rp3.000.000, dan laba bersih yang diperoleh mencapai Rp2.500.000.
Kunci kesuksesan Wasinah terletak pada kesuburan tanah di daerah tersebut, yang memungkinkan tanaman kacang tanah tumbuh subur tanpa memerlukan pupuk tambahan. Keberhasilan ini menjadikan Wasinah tidak hanya mampu memenuhi kebutuhan hidupnya, tetapi juga memberikan kontribusi ekonomi yang berarti bagi keluarganya.
Wasinah mengungkapkan rasa syukurnya atas hasil pertanian yang didapatkan. “Bertani kacang tanah adalah cara hidup saya, dan saya bersyukur karena hasilnya cukup untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari. Ini adalah pekerjaan yang saya cintai dan lakukan dengan sepenuh hati,” ujar Wasinah.
Dengan semangat dan dedikasinya, Wasinah menjadi teladan bagi petani lainnya di Dukuh Waru, menunjukkan bahwa meskipun usia bertambah, kecintaan terhadap pertanian dan kerja keras tetap membuahkan hasil yang memuaskan. (Taufiq untuk Magelang)