Jurnaljatengdiynews.com – Kudus, Selasa 29/04/2025 — Di sela-sela kesibukan mempersiapkan gladi bersih acara Halal Bihalal yang akan digelar di rumah Muntira, Kudus, Gabungan Organisasi Wanita (GOW) menunjukkan sisi lain dari kiprahnya. GOW secara spontan mengundang kru panitia BKNI Award untuk menikmati ngopi sore sembari berdiskusi ringan. Tema yang diangkat: ketahanan pangan dan ekosistem pertanian terpadu.
Ternyata benar, GOW Kudus adalah kumpulan perempuan hebat, cerdas, dan terbuka terhadap gagasan-gagasan besar. Diskusi yang awalnya santai itu berubah menjadi forum pemikiran serius setelah Taufiq, salah satu pemantik diskusi, memaparkan konsep pertanian terpadu berkelanjutan.
Taufiq menjelaskan bahwa saat ini sedang digencarkan syiar dakwah pertanian terpadu dengan prinsip simbiosis mutualisme, bukan monokultur seperti praktik umum petani tradisional. Dalam konsep ini, pertanian tidak berdiri sendiri. Ada integrasi antara tanaman pangan (jagung, sayuran, waluh), peternakan (ayam kampung, domba), dan perikanan (ikan gurami). Limbah dari satu sektor menjadi sumber daya bagi sektor lainnya — kotoran ternak menjadi pupuk organik, limbah ikan memperkaya tanah, waluh dan jagung jadi pakan, dan seterusnya. Prinsipnya: “Apa yang kamu makan adalah obatmu.”
Respons dari para pengurus GOW sungguh luar biasa. Beberapa langsung menawarkan lahan milik pribadi untuk dijadikan pilot project, dari mulai 200 meter hingga lebih dari 400 meter. Bahkan Erna, Ketua GOW Kudus, secara tegas menyatakan, “Tanah saya siap dimanfaatkan, Mas. Di Dinsingocandi,” ujarnya dengan penuh semangat.
Namun diskusi juga berkembang kritis. Tari, pengurus GOW Yan mantan Kabag bidang ekonomi Pemkab Kudus, mengangkat isu penting: “Konsep ini bagus, Mas, tapi perlu dipikirkan juga dampaknya — terutama soal pemasaran dan jangan sampai menimbulkan konflik dengan pelaku usaha yang sudah ada.”
Diskusi sore itu membuktikan bahwa GOW bukan hanya aktif dalam kegiatan sosial umum, tapi juga siap berkontribusi di sektor strategis seperti pertanian dan ketahanan pangan.
GOW Kudus, perempuan hebat, pemikir cerdas, dan pejuang pangan masa depan. Rochmad Taufik