Jurnaljatengdiynews.com – Kudus. Menjelang Hari Raya Idul Fitri, permintaan akan makanan tradisional khas Kudus, Jenang Karomah, meningkat drastis. Jenang legendaris ini terkenal dengan teksturnya yang kenyal, empuk, dan beragam pilihan rasa yang lezat. Tak heran, Jenang Karomah selalu laris manis di pasaran, terutama saat bulan Ramadan tiba.
Toko Jenang Karomah yang terletak di Jalan Sosrokartono, Desa Kaliputu, Kecamatan Kudus, Kabupaten Kudus, selalu ramai dikunjungi pembeli. Tiga orang penjaga toko tampak sibuk melayani pelanggan, memasukkan jenang ke dalam kantong plastik, dan menyerahkannya kepada pembeli yang sudah menunggu. Masfuah (51), pemilik Jenang Karomah, dengan sigap menerima pembayaran dan memastikan setiap pelanggan dilayani dengan baik.
Usaha pembuatan jenang yang telah berdiri selama 25 tahun ini menawarkan 16 varian rasa yang menggugah selera. Mulai dari jenang kacang hijau, kacang tanah, wijen, durian, nangka, jagung kedelai kacang hijau (jalijo), sirsak, stroberi, hingga coklat susu. Dengan harga yang terjangkau, yaitu Rp 21.000 untuk setengah kilogram dan Rp 42 000 untuk satu kilogram, pelanggan dapat menikmati semua varian rasa jenang tanpa perbedaan harga.
“Mau beli varian rasa apa saja, di sini harganya tetap sama,” ungkap Masfuah, Senin (08/04/24).
Kunci keberhasilan Jenang Karomah terletak pada komitmen Masfuah dalam mempertahankan resep, menggunakan bahan-bahan berkualitas tinggi, dan terus berinovasi menciptakan rasa-rasa baru agar konsumen tidak bosan. Proses pembuatan jenang masih menggunakan bahan bakar kayu untuk menjaga rasa dan kualitas produk, sehingga jenang dapat bertahan hingga tiga bulan.
“Saat membuat jenang itu harus telaten karena dalam pembuatannya harus benar-benar pas agar tetap kenyal, empuk, dan tahan lama,” jelas Masfuah di tokonya yang buka mulai pukul 8.00 WIB hingga 21.00 WIB.
Untuk memastikan kesegaran produk, Jenang Karomah diproduksi secara berkala. Menjelang bulan Ramadan, produksi ditingkatkan untuk memenuhi lonjakan permintaan dari pelanggan setia.
“Kita buat agak banyak agar para pelanggan tetap dapat stok jenang, yang biasanya menjelang Ramadan selalu ramai pembeli,” tambah Masfuah.
Dengan dedikasi, inovasi, dan ketelatenan dalam memproduksi Jenang Karomah, tak heran jika makanan tradisional ini terus diminati dan menjadi primadona di Kudus, khususnya saat Hari Raya Idul Fitri tiba.
(Mad)