Jurnaljatengdiynews.com-Magelang, Sabtu (7/6) — Dua ekor domba jantan dari kandang PCM Bandongan, yang akrab disapa “si kembar Dolly”, hari ini resmi diserahkan untuk dikurbankan bersama Lazismu Magelang. Penyerahan ini menjadi bagian dari program “Nabung Domba” yang digagas oleh PCM Muhammadiyah Bandongan sebagai ikhtiar dakwah kemandirian pangan berbasis ekosistem pertanian terpadu.
“Salam cinta dari ujung kandang. Hari ini menjemput si kembar Dolly,” ujar Ustadz Noeryoso, pelopor ternak domba PCM Bandongan dengan nada hangat namun penuh semangat. Domba-domba hasil tabungan kolektif ini bukan hanya sekadar hewan kurban, tetapi simbol dari gerakan kemandirian dan pemberdayaan.
Program “Nabung Domba” diyakini mampu memperluas jangkauan penerima manfaat kurban, tidak hanya di wilayah Magelang, tetapi hingga ke pelosok-pelosok kabupaten tetangga. Setiap kantor layanan yang menerapkan skema nabung domba secara konsisten, diyakini akan mampu menyuplai domba kurban yang cukup setiap tahun—bahkan berlebih untuk disalurkan kepada masyarakat yang selama ini jarang atau belum pernah menikmati daging kurban.
Sementara itu, Rochmad Taufiq, penggerak dakwah ekosistem pertanian terpadu, menyampaikan bahwa strategi ini menjadi bagian dari upaya besar Muhammadiyah Magelang dalam menciptakan kemandirian pangan dan kesejahteraan umat.
“Dengan pola pembinaan dakwah berbasis ekosistem pertanian terpadu zero cost, melalui nabung domba dan nabung ayam, insyaAllah PCM Muhammadiyah Magelang bisa mandiri pangan dan sejahtera. Kita ingin mewujudkan masyarakat yang mandiri, sehat, dan sejahtera,” tegasnya.
Program ini tidak hanya membentuk kemandirian ekonomi umat, tetapi juga memperkuat nilai gotong-royong, keberlanjutan pangan, serta mendorong semangat berkurban sebagai bagian dari dakwah dan pelayanan sosial. Harapannya, model seperti ini bisa direplikasi oleh PCM dan kantor layanan Muhammadiyah di berbagai wilayah Indonesia. Rochmad taufiq