Jurnal jatengdiynews.com – Sukoharjo, 11 Mei 2025. Dalam upaya mewujudkan swasembada pangan nasional, khususnya di sektor perberasan, Pemerintah Kabupaten Sukoharjo menetapkan target kontribusi seluas 60.255 hektar pada tahun 2025. Padahal, luas lahan sawah yang tersedia saat ini hanya mencapai 20.481 hektar. Target ini akan dicapai melalui strategi peningkatan indeks pertanaman dan produktivitas lahan secara intensif dan berkelanjutan.
Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Sukoharjo, Bagas Windaryatno, SP, M.Si, menyampaikan bahwa langkah pertama adalah mendorong petani agar dapat meningkatkan frekuensi tanam dari dua kali menjadi tiga kali setahun. Langkah kedua adalah menggenjot produktivitas padi per hektar melalui penerapan teknologi pertanian modern, inovasi budidaya, dan pendampingan teknis berkelanjutan.
“Alhamdulillah, berdasarkan data KPPS tahun 2024, produktivitas panen padi di Sukoharjo mencapai 70,89 kuintal per hektar. Ini merupakan capaian tertinggi secara nasional untuk komoditas padi,” jelas Bagas.
Untuk menjaga momentum tersebut, Dinas Pertanian juga mengintensifkan program pengendalian hama berbasis ekologi dan digital, mempercepat modernisasi alat mesin pertanian (alsintan), serta memperluas peran petani milenial sebagai agen perubahan yang adaptif terhadap teknologi dan dinamika pasar.
“*Dengan berbagai langkah ini, Sukoharjo tetap konsisten sebagai daerah surplus beras, dengan rata-rata surplus sebesar *100.000 ton beras per tahun,” pungkas Bagas.
Menanggapi pencapaian luar biasa ini, Prof. Dr. Ir. Supiyat Nasir MBA menyatakan bahwa Kepala Dinas Pertanian Sukoharjo, Bapak Bagas Windaryatno, SP, M.Si, layak menerima BKNI AWARD 2025 atas dedikasi, inovasi, dan keberhasilannya dalam mendorong kemandirian pangan daerah sekaligus memperkuat ketahanan pangan nasional.
> “Melihat capaian tersebut, maka sangat pantas beliau dianugerahi BKNI AWARD 2025. Semoga menjadi inspirasi bagi daerah lain dalam mengelola sektor pertanian secara cerdas dan berkelanjutan,” ujar Prof. Supiyat. (Rochmad Taufik)