Jurnaljatengdiynews.com- Pati Raya– Dalam diam dan kerja keras yang tekun, sebuah gerakan perubahan ekonomi tengah tumbuh dari bawah. Gerakan itu bernama Pola Pertanian Terpadu Zero Cost—sebuah pendekatan hidup yang menggabungkan nilai spiritual, tanggung jawab sosial, dan strategi pertanian cerdas.
Gerakan ini tidak sekadar tentang menanam atau beternak. Ini adalah soal mentalitas amanah—bahwa siapa yang bersedia bertanggung jawab lebih besar, maka ia pantas menerima limpahan rezeki lebih banyak dari Sang Pemilik Rezeki.
Dalam pola ini, masyarakat diajak untuk “menabung aset hidup”:
Nabung Pisang, Nabung Ayam, Nabung Domba,
Nanam Waluh, Jagung, dan Sayuran,
Dan kini, ditambahkan juga: Nabung Gurami dan Nila, yang bisa dibudidayakan di kolam terpal sederhana atau sawah tergenang. Sebagai sarana produksi pupuk organik yang paling bagus.
“Ikan Gurami dan Nila menjadi pelengkap luar biasa,” ujar Koordinator paguyuban petani Persaudaraan Pati Raya bidang Ekonomi Terpadu. “Siklus air kolam bisa dipakai menyiram tanaman, dan kotoran ikan jadi pupuk cair. Ikan tumbuh, tanaman pun subur. Zero Waste, Zero Cost.” tak lupa peran azola sangat mendominasi dalan ternak ikan ini.
*Konsep Zero Cost yang Membumi*
Zero Cost bukan berarti tanpa biaya, tapi memanfaatkan semua potensi yang ada. Daun pisang bisa jadi pembungkus makanan, jerami jadi pakan domba, air kolam jadi pupuk cair sayuran. Tidak ada yang terbuang. Semua saling menopang, ekosistem berkelanjutan
Lebih dari itu, pola ini mengajarkan tanggung jawab.
Setiap ayam, domba, pisang, hingga benih jagung yang ditanam adalah titipan Allah yang harus dikelola dengan amanah. Semakin besar tanggung jawab yang dipikul, semakin besar kepercayaan yang akan datang, termasuk dalam bentuk rezeki.
“Tanggung jawab adalah kunci rezeki. Bukan banyak bicara, tapi banyak menanggung,” ujar seorang petani muda peserta program.
*Dari Nol Menuju Ribuan dalam 6 Tahun*
Dengan prinsip bertahap dan berkelanjutan, dalam waktu enam tahun ke depan, pola ini menargetkan:
* Ribuan pohon pisang dan tanaman pangan produktif
* Ratusan hingga ayam dan domba sehat
* Kolam-kolam gurami dan nila sebagai sumber protein & penghasilan dan pabrik produksi pupuk organik buat tanam sayuran.
*Komunitas yang tangguh secara ekonomi, spiritual, dan sosial*
Ajakan: Tekun, Setia, Bertanggung Jawab
Mari mulai dari langkah kecil. Tanam di pekarangan. Tebar benih di kolam terpal. Rawat domba di belakang rumah. Ajak tetangga, ajak komunitas.
Setiap tanggung jawab yang kita emban dengan tekun dan setia adalah janji rezeki yang menanti.
Karena rezeki tidak jatuh dari langit begitu saja—ia turun kepada mereka yang paling siap dan paling *bertanggung jawab.*
PPR mengajak kita semua: Mari bangun ekonomi dari bawah. Ekonomi yang berakar kuat, tumbuh perlahan, dan memayungi banyak orang.
Mulai hari ini. Mulai dari yang ada. InsyaAllah, 6 tahun lagi, kita panen keberkahan bersama.
*Selmat dan sukses petani kita*
Oleh: (Rochmad Taufik)