Monday, October 20, 2025
Jurnal Jateng DIY
  • Media Berita Jawa Tengah – Yogyakarta
  • Berita
  • Politik
  • Bisnis
  • Budaya
  • Gaya hidup
  • Sosial
  • Pendidikan
  • Kesehatan
No Result
View All Result
  • Media Berita Jawa Tengah – Yogyakarta
  • Berita
  • Politik
  • Bisnis
  • Budaya
  • Gaya hidup
  • Sosial
  • Pendidikan
  • Kesehatan
No Result
View All Result
Jurnal Jateng DIY
Home Pertanian

Wawasan Ketahanan pangan nasional Mengapa Harus Waluh Kuning, Kolam Ikan, Azolla, Ayam Kampung, Domba, dan Itik? Mengapa Harus Pertanian Terpadu?

Admin by Admin
April 27, 2025
in Pertanian
A A
0
8
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

 

Jurnaljqtenhdiynews.com.- Kudus 27/04/25 Di tengah tantangan pangan global dan ketergantungan yang tinggi terhadap input pertanian kimiawi, pertanian Indonesia butuh perubahan besar. Bukan sekadar perubahan kecil dalam metode tanam, tetapi perubahan total dalam paradigma. Kita butuh pertanian yang saling menguatkan antar unsur hidup — tanaman, hewan, air, dan tanah — dalam satu ekosistem terpadu.

Kenapa kita memilih waluh kuning?
Karena waluh kuning adalah tanaman yang tahan banting, mudah dibudidayakan, cepat panen, bernilai jual tinggi, dan lebih penting lagi, bisa menjadi sumber pakan alami bagi ternak kita. Waluh kuning adalah simbol tanaman rakyat yang ramah cuaca ekstrem.

Kenapa kita membangun kolam ikan gurami dan nila?
Bukan hanya karena ikannya bernilai ekonomis, tetapi juga karena limbah air kolam yang kaya nutrisi bisa langsung dimanfaatkan untuk menyuburkan tanaman. Tidak ada limbah yang terbuang sia-sia, semua kembali memperkuat siklus produksi.

Kenapa kita menanam azolla di kolam?
Azolla adalah tanaman air ajaib. Ia menyerap nitrogen langsung dari udara dan menjadi pakan alami berkualitas untuk ikan, itik, dan domba. Dengan azolla, kita mengurangi biaya pakan dan meningkatkan produktivitas tanpa mengandalkan pupuk kimia.

Berita Terkait

Tiga Jam Tanpa HP, Seribu Tawa di Lereng Sumbing. Spirit from Passion to Action di Lereng Sumbing

Petani Kreatif PCM Salam: Pisang Tanjung dan Talas Tumbuh Bersama, Hasilkan Penghasilan Ganda

Load More

Kenapa kita memelihara ayam kampung dan domba?
Diversifikasi adalah kunci bertahan dalam dunia pertanian. Ayam kampung dan domba bukan hanya menambah sumber pendapatan, tetapi juga menghasilkan pupuk kandang organik yang menghidupkan tanah, bukan mematikannya seperti pupuk sintetis.

Kenapa kedalaman kolam lebih dari 3 meter?
Karena kolam yang cukup dalam mampu menjaga suhu air tetap stabil sepanjang musim, melindungi ikan dari fluktuasi suhu ekstrem yang bisa memicu kematian massal. Ini adalah bagian dari manajemen risiko pertanian yang cerdas.

Kenapa ternak itik di atas kolam?
Itik menghasilkan kotoran kaya nutrisi langsung ke kolam, yang memperkaya air untuk mendukung pertumbuhan plankton dan azolla, sekaligus memberi pakan tambahan alami untuk ikan. Ini ekosistem yang saling memberi kehidupan, bukan saling menguras.

Kenapa harus menabung ayam 10 betina dan 1 pejantan?
Agar petani mandiri dalam produksi bibit unggul, tidak terus-menerus tergantung pada pihak luar. Dengan populasi yang seimbang, kita bisa menghasilkan ayam generasi berikutnya dengan kualitas terjaga.

Kenapa memulai beternak domba satu ekor dulu, walau modal besar tersedia?
Karena beternak bukan hanya soal modal, tetapi soal pengalaman, manajemen, dan pemahaman ritme kehidupan ternak. Satu ekor menjadi guru hidup sebelum ratusan ekor ditangan.

Ini Bukan Sekadar Konsep, Ini Adalah Masa Depan.

Selama petani masih bergantung pada pupuk kimia, benih mahal, dan sistem lama yang boros dan rentan, selama itu pula petani Indonesia akan terus tertinggal. Selama itu pula petani tidak menjadi simbol kejayaan bangsa.

Namun jika kita berani membalik paradigma ini, menerapkan Pertanian Terpadu Berkelanjutan, maka:

* Harapan baru akan lahir.
* Generasi muda akan bangga kembali bertani.
* Petani kaya, desa bangkit, negara berjaya.

* Ketahanan pangan nasional bukan lagi impian kosong.
* Ia akan menjadi kenyataan nyata di tanah air kita.

Saatnya bersinergi.
Saatnya berkolaborasi.
Saatnya desa bangkit.
Saatnya kita semua meyakini: Petani Kaya = Negara Jaya.

Kudus
Oleh : Rochmad Taufik

Previous Post

Cahaya Paseduluran, Jejak Tak Terhapus Para Aktivis 93, (Takziah Mas Zain, suami Munatun)

Next Post

Dakwah ketahanan pangan INSPIRATIF Ayo Bangun Ekonomi Terpadu, Siapa Bertanggung Jawab Lebih, Allah Beri Rezeki Lebih”

RelatedPosts

Tiga Jam Tanpa HP, Seribu Tawa di Lereng Sumbing. Spirit from Passion to Action di Lereng Sumbing
Budaya

Tiga Jam Tanpa HP, Seribu Tawa di Lereng Sumbing. Spirit from Passion to Action di Lereng Sumbing

October 19, 2025
Petani Kreatif PCM Salam: Pisang Tanjung dan Talas Tumbuh Bersama, Hasilkan Penghasilan Ganda
Berita

Petani Kreatif PCM Salam: Pisang Tanjung dan Talas Tumbuh Bersama, Hasilkan Penghasilan Ganda

October 18, 2025
Azola Terapung di Sungai, Ayam Kampung Mas Sujad Jadi Sehat dan Gemuk
Berita

Azola Terapung di Sungai, Ayam Kampung Mas Sujad Jadi Sehat dan Gemuk

September 24, 2025
Santri Alumni BSM 37 Owner Banana Garden Gelar Diskusi dengan Akademisi Politeknik Kudus, Wujudkan Green Campus dengan Integrated Farming
Berita

Santri Alumni BSM 37 Owner Banana Garden Gelar Diskusi dengan Akademisi Politeknik Kudus, Wujudkan Green Campus dengan Integrated Farming

September 22, 2025
Kebersamaan Warnai HUT PEPABRI ke-66 di Gedung Juang 45 Kudus
Pendidikan

Kebersamaan Warnai HUT PEPABRI ke-66 di Gedung Juang 45 Kudus

September 14, 2025
Serah Terima Wakaf Produktif Nabung Domba di Banana Garden Kudus
Berita

Serah Terima Wakaf Produktif Nabung Domba di Banana Garden Kudus

September 11, 2025
Next Post
Dakwah ketahanan pangan INSPIRATIF  Ayo Bangun Ekonomi Terpadu, Siapa Bertanggung Jawab Lebih, Allah Beri Rezeki Lebih”

Dakwah ketahanan pangan INSPIRATIF Ayo Bangun Ekonomi Terpadu, Siapa Bertanggung Jawab Lebih, Allah Beri Rezeki Lebih"

RECOMMENDED NEWS

Diskusi Virtual dan Kopdar Alumni UGM Ungkap Peluang Ekspor Cabe Jamu ke Pasar Global

Diskusi Virtual dan Kopdar Alumni UGM Ungkap Peluang Ekspor Cabe Jamu ke Pasar Global

1 year ago
Semarak Penyembelihan Hewan Kurban di Masjid An Nur Mlati Kudus pada Idul Adha 1445 H

Semarak Penyembelihan Hewan Kurban di Masjid An Nur Mlati Kudus pada Idul Adha 1445 H

1 year ago
Festival Koro Pedang di Semarang Membuka Peluang Baru bagi Petani Indonesia

Festival Koro Pedang di Semarang Membuka Peluang Baru bagi Petani Indonesia

1 year ago
FKBN KUDUS GELAR BERBAGI TAKJIL DAN BUKA BERSAMA, WUJUDKAN SEMANGAT KEPEDULIAN SOSIAL

FKBN KUDUS GELAR BERBAGI TAKJIL DAN BUKA BERSAMA, WUJUDKAN SEMANGAT KEPEDULIAN SOSIAL

7 months ago

FOLLOW US

BROWSE BY CATEGORIES

  • Agama
  • Berita
  • Bisnis
  • Budaya
  • Ekonomi
  • Gaya hidup
  • Hiburan
  • Informasi
  • Kajian pertanian ekosistem
  • Keamanan
  • Kebersihan
  • Kesehatan
  • Kuliner
  • Olahraga
  • Opini
  • Pariwisata
  • Pembangunan
  • Pemberdayaan
  • Pendidikan
  • Pertanian
  • Politik
  • Sosial
  • Teknologi dan Sains
  • Uncategorized

BROWSE BY TOPICS

3 April 2024 anak yatim dhuafa bahan pokok batik Bupati Sleman debat Cawapres Dedeh K. Ekosistem Bisnis Lokal fakir miskin Forkom UMKM Sleman gotong royong HIPMI Peduli Sleman Indonesia Emas 2045 inspirasi Joko Suwanto Kabupaten Sleman. kebutuhan kepedulian sosial kerja keras Kerjasama Strategis Kesejahteraan Masyarakat kolaborasi Kustini Sri Purnomo masyarakat paket sembako pembangunan berkelanjutan Pemberdayaan UMKM Pendidikan Pendidikan Politik peran kader permintaan tinggi Pertumbuhan Ekonomi Inklusif podium Polres Magelang Kota Putra Agil Pamungkas Rumah Dinas Bupati Sleman S. Suseno sambutan silaturahmi sinergi sleman Sosial spanduk tanggung jawab sosial wanita berhijab
Jurnal Jateng DIY

Follow us on social media:

Recent News

  • Tiga Jam Tanpa HP, Seribu Tawa di Lereng Sumbing. Spirit from Passion to Action di Lereng Sumbing
  • Petani Kreatif PCM Salam: Pisang Tanjung dan Talas Tumbuh Bersama, Hasilkan Penghasilan Ganda
  • Doktor Carto Nuryanto Berkunjung ke Sentra Literasi Jenang Karomah Kaliputu Kudus

Category

Recent News

Tiga Jam Tanpa HP, Seribu Tawa di Lereng Sumbing. Spirit from Passion to Action di Lereng Sumbing

Tiga Jam Tanpa HP, Seribu Tawa di Lereng Sumbing. Spirit from Passion to Action di Lereng Sumbing

October 19, 2025
Petani Kreatif PCM Salam: Pisang Tanjung dan Talas Tumbuh Bersama, Hasilkan Penghasilan Ganda

Petani Kreatif PCM Salam: Pisang Tanjung dan Talas Tumbuh Bersama, Hasilkan Penghasilan Ganda

October 18, 2025
  • Media Berita Jawa Tengah – Yogyakarta
  • Berita
  • Informasi

© 2024 Jurnal Jateng DIY - All right reserved

No Result
View All Result
  • Home
  • Kategori Berita
    • Politik
    • Berita
    • Bisnis
    • Budaya
    • Olahraga
    • Gaya hidup
    • Sosial

© 2024 Jurnal Jateng DIY - All right reserved