Jurnaljatengdiynews.com-Sleman – Dewan Pimpinan Daerah Ikatan Wartawan Online Indonesia (IWOI) Kabupaten Sleman, membantu Dinas Pariwisata Kabupaten Sleman, Forum Keistimewaan dan Kebhinekaan Indonesia, dan Pelaku UMKM Kabupaten Sleman, gelar Talk show dengan tajuk “Pariwisata sebagai Lokomotif Ekonomi” bertempat Kantor Dinas Pariwisata Kabupaten Sleman, Jumat (1/12/2023).
Ketua Ikatan Wartawan Online Indonesia Sleman, Yupiter Ome, mengawali diskusi dengan mengatakan Pariwisata merupakan Industri terbesar di Dunia dan di Indonesia, Pariwisata memainkan peran yang strategis dalam perekonomian Indonesia dan memberikan kontribusi signifikan dalam peningkatan devisa negara, serta penciptaan lapangan kerja.
Kepala Dinas Pariwisata Sleman Ishadi Zayid, SH dalam pemaparannya mengatakan sinergitas, kolaborasi Pentahelix yang didalamnya meliputi unsur Pemerintah, Komunitas Pengelola, Pendamping dan Pendukung Pariwisata, Akademisi dan media massa, terus bekerja sama melalui peran masing-masing dalam pengembangan Pariwisata di Indonesia.
Lebih lanjut Kepala Dinas Pariwisata Sleman menuturkan, Pasca kunjungan wisatawan covid-19 ke Kabupaten Sleman menunjukkan tren yang meningkat, tahun 2023 ini kita targetkan 7 juta kunjungan wisatawan dan sampai saat ini sudah mencapai 6,5 juta kunjungan wisatawan, sehingga kontribusi untuk perekonomian juga meningkat. , karena wisatawan yang berkunjung pasti menginap di hotel, membeli oleh-oleh, kuliner dan lain-lain.
Maka sekarang tugas Dinas Pariwisata adalah bagaimana membangun, mempertahankan dan meningkatkan tingkat kunjungan wisatawan ke Kabupaten Sleman, karena jika kunjungan wisatawan meningkat maka sektor yang lain juga akan ikut berkembang, maka diperlukan strategi khusus, meliputi pendampingan usaha, diantaranya strategi pemasaran digital, pengemasan/kemasan Pendampingan Desa Wisata meliputi pendampingan kapasitas sumber daya manusia, kelembagaan dan sertifikasi.
Dengan upaya-upaya tersebut diharapkan pariwisata di kabupaten Sleman terus meningkat, selain itu produk industri pariwisata alternatif terus kita kembangkan.
Sementara itu, Purdiyanto, Ketua Bidang IT FKKI mengatakan, tujuan FKKI salah satunya adalah untuk mendukung Pemerintah DIY dalam rangka pemberdayaan masyarakat, seperti yang sudah kami laksanakan di Kulonprogo.
Di Kabupaten Kulonprogo , tepatnya di Nanggulan kami merintis agrowisata sejak tahun 2017 dengan penanaman 1500 pohon klengkeng dilahan tidur warga, konsep awalnya adalah semacam wisata petik , pertama kali panen buah klengkeng tahun 2021, dan saat ini kami kembangkan 2500 pohon apokat, dan akan kami teruskan program ini l, targetnya tahun 2024 akan mencapai 10.000 pohon dengan kualitas terbaik, dengan model pemberdayaan masyarakat.
Kami bekerja sama dan mendapat pendampingan dari Teknologi Pertanian UGM, yang nantinya hasil olahan apokat tidak hanya untuk di jual tapi dibuat produk kosmetik dll. Selain itu tahun 2024, kami juga akan mengembangkan produk pertania lain yaitu penanaman 3000 pohon nanas, 4000 pohon durian kualitas super, kegiatan ini kami bekerja sama dengan Yayasan Setia Budi Darma Setia-Jakarta, dengan jumlah mencapai Rp.2,5 miliar bibit pertanian.
Selain itu, Ketua Komunitas Perempuan Tangguh Sleman, Dwi Susilowati, didampingi oleh pelaku UMKM ibu.Diana dan Ibu Teny. Dalam kesempatan tersebut, Ketua Perempuan Tangguh Sleman menuturkan, pengembangan UMKM sebagai mitra Pariwisata yang dibutuhkan adalah pendampingan, akses, packejing, pemasaran dan modal usaha. Kami memerlukan akses di obyek-obyek wisata berupa stand untuk memajang produk-produk olahan makanan hasil produksi UMKM, maka kami mohon dukungan dan fasilitasi oleh pemerintah, hal ini untuk membantu petani/pelaku umkm dalam rangka peningkatan ekonomi keluarga dan masyarakat. (Suhermanto)