Jurnaljatengdiynews.com. Kudus-Di tengah semilir angin pagi Padepokan mini di Jekulo, milik Bunda Lilik – seorang pegiat pariwisata tulen di Kota Kudus – semangat para maestro pariwisata lokal berkumpul dalam bingkai Halal Bihalal Apita (Asosiasi Pengusaha Industri Pariwisata Kudus), Kamis 25 April 2025.
Acara yang semula bernuansa silaturahmi penuh canda tawa, berubah menjadi forum bergizi penuh gagasan visioner. Mimpi besar pun dilantangkan dengan penuh semangat. Kudus, tanah bersejarah yang kaya budaya dan kuliner, akan segera bangkit menjadi episentrum baru industri pariwisata berbasis kolaborasi.
“Kolaborasi dengan milenial dan Gen Z adalah pintu emas,” ujar Mahmud, Ketua Apita. Ia menegaskan bahwa Apita ibarat pasukan baret merah—meski kecil, namun tangguh dan menggetarkan. “Kami bukan sekadar komunitas, kami pasukan gerak cepat untuk perubahan.”
Bunda Lilik menambahkan dengan penuh keyakinan, “Kolaborasi Apita dengan desa-desa wisata akan menjadikan pariwisata tidak hanya hidup, tapi juga menghidupi. Ini tentang ‘pari’ yang menyejahterakan dan ‘wisata’ yang menggembirakan.”
Diskusi berkembang liar namun terarah—menghasilkan sejumlah langkah nyata:
Penyusunan katalog industri pariwisata Kudus sebagai etalase kekayaan lokal
Optimalisasi media sosial sebagai corong promosi Apita
Kesiapan tampil di perayaan HUT Kudus
Peneguhan jatidiri Apita sebagai rumah besar para pelaku industri wisata
Sinergi dengan BLK dan lembaga pelatihan sebagai lumbung mentor
Uniknya, Apita terdiri dari berbagai figur kunci: dari ketua desa wisata, penggiat kuliner, maestro bandeng presto, pelatih UMKM olahan kue waluh, hingga wartawan, ahli hukum, notaris, guru kopi dan pegiat edukasi wisata. Kudus tak hanya punya destinasi, tapi juga punya kekuatan manusia yang siap mengubah peta wisata Jawa Tengah.
“Jika Apita ini kita kemas dengan data lengkap, profil pengurus yang menarik, dan strategi promosi yang kekinian, kita bukan hanya bangkit, tapi melompat,” tambah salah satu peserta.
Halal bihalal ini bukan sekadar temu rindu, tapi loncatan awal menuju ekosistem wisata Kudus yang berkelanjutan dan membumi. Dari Jekulo, suara semangat terdengar hingga pelosok desa: Apita siap membawa Kudus jadi destinasi inspiratif. (Rochmad Taufik)
👍🏻💪🏼💏