Jurnaljatengdiynews.com-Kudus, 28 Mei 2025 – Ketahanan pangan tak hanya dimulai dari sawah, tapi dari tanah yang diberi kehidupan. Itulah semangat yang diusung oleh Paguyuban Petani Persaudaraan Pati Raya (PPR) dalam gerakan nyata mereka membangun kemandirian pertanian berkelanjutan.
Setelah dua pekan lalu mendapatkan pembekalan teori dan praktik dari dua mentor profesional—Budiraharjo dan Ir. Zaenal—hari ini, Rabu 28 Mei 2025, para pengurus dan anggota PPR kembali melanjutkan komitmen mereka dengan kegiatan pembuatan pupuk organik padat secara mandiri.
Kegiatan ini dilaksanakan di Kampus Literasi Alam Padepokan Banana Garden, Balejagong, Kudus, sebuah tempat belajar terbuka yang menjadi rumah tumbuh bagi komunitas petani kreatif.
Hadir sebagai mentor utama adalah Ir. Kusno, seorang praktisi pertanian organik dari Purwodadi, yang dengan semangat membagikan ilmunya dari hulu hingga hilir. Dalam pemaparannya, Ir. Kusno menjelaskan bahwa bahan-bahan lokal yang mudah ditemukan ternyata sangat kaya manfaat—seperti gedebok pisang yang mengandung unsur nitrogen tinggi, sangat bagus untuk mempercepat proses pengomposan.
Racikan Pupuk Organik Padat:
Berikut adalah komposisi bahan yang digunakan dalam pembuatan pupuk organik padat tersebut:
Kohe ayam kampung: 1 karung
Kohe sapi: 1 karung
Kohe kambing: 1 karung
Mulase: 1 sekup
Air kelapa: 1 liter
Air leri (air bekas cucian beras): 2 liter
Gedebok pisang cincang: 3 kg
Daun atau rumput semak: ¼ kg
Air + EM4 (jika ada) untuk fermentasi
Langkah Aplikasi di Lahan:
1. Tanah dicangkul dan diratakan.
2. Kompos organik ditaburkan merata di permukaan tanah.
3. Campuran pupuk padat diaplikasikan.
4. Disemprot dengan cairan pembenah tanah, dengan catatan kondisi tanah harus lembab, tidak kering.
5. Bibit ditanam dengan hati-hati, memastikan akar tidak terputus agar pertumbuhan optimal.
“Jangan sembarangan waktu mencabut bibit. Akar itu nyawa, kalau putus bisa layu sebelum berkembang,” ujar Kusno sambil mempraktekkan cara mencabut bibit dengan teknik cubitan tiga jari.
Anggota yang Hadir dan Aktif Terlibat:
Di antara peserta kegiatan tampak hadir:
Mas Woro Rembang dan Mas Odi dari Pati
Mas Wal dari Kudus
Mas Heri dari Wergu
Mas Subi dari Mayong
Mereka bersama-sama mencacah gedebok, mengaduk pupuk, hingga menyiapkan media tanam sambil berdiskusi hangat seputar masa depan pertanian organik di Pati Raya.
Kegiatan ini menjadi awal yang menjanjikan untuk membangun gerakan petani mandiri, kreatif, dan berdaya saing, sekaligus menjadi teladan dalam memperkuat ketahanan pangan berbasis kearifan lokal dan gotong royong.
Dengan semangat “dari petani, oleh petani, untuk kehidupan,” PPR terus melangkah, satu genggam tanah subur untuk masa depan yang makmur. (Taufik)