Jurnajatengdiynews.com. Demak- Pada Kamis, 31 Oktober 2024, berlangsung kegiatan seminar dan workshop bertajuk “Membangun Ketahanan Pangan dan Kemandirian Desa melalui Budidaya Pisang” yang diselenggarakan melalui kolaborasi antara Kampus Literasi Alam KUB An-Nur Banana Garden Kudus dan Pemerintah Desa Gempoldenok, Kecamatan Dempet, Kabupaten Demak. Acara ini dihadiri oleh Camat Dempet, H. Sarkawi, SH., MH., Kepala Desa Gempol, Surati, pendamping desa Mas Hendra, dan para anggota kelompok tani Desa Gempoldenok.
Seminar ini berfokus pada pemberdayaan lahan pertanian di Desa Gempoldenokl. Selama ini, sebagian besar petani hanya mengandalkan sawah mereka untuk menanam padi sebagai pangan pokok, serta beberapa tanaman semusim seperti jagung dan bawang merah. Namun, potensi besar dari tanaman pisang masih belum banyak dimanfaatkan, bahkan sering kali hanya ditanam di pematang sawah atau pinggiran sungai tanpa perawatan yang memadai. Hal ini membuat hasilnya tidak optimal, sehingga tanaman pisang berisiko semakin terabaikan dan punah.
Pada sesi diskusi yang dipandu oleh mentor dari Kub An-Nur Banana Garden, Rochmad Taufiq, bersama dengan Septy Sri Hartati, SE., dan Ery Liana Sari, para peserta diperkenalkan dengan konsep “Menabung Pisang.” Program ini menunjukkan bahwa investasi dalam budidaya pisang tidak hanya membantu ketahanan pangan tetapi juga memberikan keuntungan besar secara finansial. Para mentor menyampaikan bahwa, dengan investasi awal sekitar Rp1.100.000 untuk 50 pohon pisang kepok tanjung, dalam 5 tahun potensi keuntungan bisa mencapai puluhan miliar rupiah. “Tim kami sudah melakukan perhitungan secara rinci dan bertahap strategi nabung hingga 5 tahun kedepan” terang Rochmad.
Rochmad Taufiq menjelaskan bahwa perawatan yang baik dan penerapan Standar Operasional Prosedur (SOP) penanaman menjadi kunci sukses dalam menabung pisang. “Jika menabung di bank, bunga keuntungannya kecil, namun menabung dengan menanam pisang bisa memberikan hasil berlipat ganda,” jelasnya. Gagasan ini mendapatkan respons antusias dari peserta, terutama karena metode ini diharapkan dapat menciptakan pendapatan yang stabil bagi petani, sekaligus memperkuat ketahanan pangan desa.
Workshop ini menandai awal dari upaya kolaboratif untuk membangun ekonomi lokal yang lebih mandiri dan berkelanjutan di Desa Gempol, dan diharapkan menjadi inspirasi bagi desa-desa lainnya untuk memaksimalkan potensi pertanian mereka. ( Rochmad taufiq)