Jurnaljatengdiynews.com- Sabtu, 14 Juni 2025 | Jagalan, Salam – Magelang
Dalam rangka penutupan tahun ajaran (Akhirissanah), MI Muhammadiyah Jagalan menggelar kegiatan inspiratif di Gedung Darul Arqom, Jagalan Salam. Acara ini tidak hanya menjadi momen seremonial tahunan, tetapi juga menjadi titik awal gerakan kemandirian ekonomi melalui program unggulan bertajuk “Nabung Produktif untuk Masa Depan Santri.”
Dalam tausiyah yang disampaikan oleh Ustaz Yusron Masduki, seorang psikolog dan pembina kegiatan, disampaikan pesan penting kepada seluruh wali murid: setiap keluarga santri diharapkan menanam minimal 3 bibit pisang sebagai bentuk tabungan jangka panjang. Nantinya, dua tandan hasil panen akan dikembalikan ke sekolah sebagai kontribusi produktif, dan satu tandan menjadi hak milik wali murid. Dengan keterlibatan sekitar 120 siswa, program ini menargetkan penanaman 360 bibit pisang, yang diproyeksikan tumbuh hingga 1.800 pohon dalam kurun satu tahun ke depan.
Tak hanya itu, wali santri juga diajak berpartisipasi dalam program nabung ayam, nabung domba, nabung waluh (labu), dan nabung tales sebagai bentuk investasi ekonomi keluarga yang berbasis pada pertanian dan peternakan. Seluruh program ini dibingkai dalam konsep zero cost ecosystem—pengelolaan lahan mandiri dengan hasil berkelanjutan tanpa bergantung pada subsidi luar.
Program menarik lainnya adalah pengelolaan bedeng sayuran harian. Lahan sawah dibagi menjadi 30 petak bedeng berukuran 80 x 10 cm, yang ditanami sayuran cepat panen seperti bayam dan kangkung. Setiap bedeng diproyeksikan dapat menghasilkan 20 ikat sayuran per hari. Dengan harga jual Rp1.000 per ikat, satu bedeng berpotensi menghasilkan Rp20.000 per hari. Jika dikalikan 30 bedeng dan panen rutin selama 30 hari, maka potensi penghasilan bisa mencapai Rp6.000.000 per bulan—belum termasuk tambahan dari sayuran lain seperti sawi.
“Ini adalah langkah kecil menuju kemandirian besar. Harian kita panen, bulanan kita tabung, tahunan kita panen besar. Anak-anak tidak hanya diajarkan membaca buku, tetapi juga membaca tanah dan alam,” ujar Ustaz Yusron.
Program ini diharapkan menjadi model pendidikan produktif yang menanamkan nilai kerja keras, kemandirian, dan kontribusi sosial sejak usia dini. Kepala MI Muhammadiyah Jagalan Salam, Ustaz Nur Huda, S.Ag., menyambut positif program ini dan menyatakan dukungan penuh. Ketua Komite Sekolah, Ahmad Fatnan, S.Ag., turut menyampaikan apresiasi dan sekaligus mewisuda 21 siswa kelas VI dalam acara tersebut.
MI Muhammadiyah Jagalan mengajak sekolah-sekolah lain untuk mengembangkan gerakan serupa sebagai bagian dari upaya membangun peradaban mandiri dari desa. (Rochmad Taufiq)