Jurnaljatengdiynews.com. Kudus -Sabtu pagi, 26 Oktober 2024, suasana hangat dan penuh semangat mewarnai pertemuan para penggiat ketahanan pangan dari wilayah Kota Wali, di desa Gempol, Kecamatan Dempet, Kabupaten Demak. Bertempat di gubug KUB Banana Garden, Kudus, kegiatan “Ngopi Bareng Gong Jinagong” dihadiri sejumlah penggiat yang berkomitmen pada kesejahteraan petani, termasuk Mas Soni, Mas Hendra, Mas Edy, serta penggiat dari KUB An-Nur, Ustad Siswadi dan Taufiq.
Acara ngopi ini merupakan persiapan menjelang seminar dan penyuluhan untuk kelompok tani di desa Gempol yang akan diadakan pada 31 Oktober 2024 di Balai Desa. Diskusi pagi ini berfokus pada pengembangan konsep ketahanan pangan dengan budidaya pisang kepok tanjung, serta peluang integrasi pertanian dan peternakan secara bertahap.
Dalam diskusi tersebut, para peserta mengemukakan strategi untuk menanam 50 pohon pisang pada musim penghujan tahun ini sebagai langkah awal. Dengan pemeliharaan yang baik, setiap pohon diharapkan mampu menghasilkan 15-20 tunas dalam setahun. Dengan model ini, jumlah pohon dapat berkembang pesat menjadi 1.500 di tahun kedua dan terus meningkat sepuluh kali lipat setiap tahunnya, hingga mencapai puluhan ribu pohon pada tahun kelima.
Tidak hanya budidaya pisang, para peserta juga membahas tentang konsep integrated farming, termasuk peternakan domba dan ayam kampung. Rencana peternakan domba mengusung metode penggemukan, di mana satu ekor domba seharga Rp750.000 bisa berkembang menjadi 16 ekor dalam satu tahun melalui pola pemeliharaan yang optimal. Konsep ini juga mencakup budidaya ayam kampung dengan modal awal 10 betina dan 1 pejantan. Dengan ketekunan, target menjadi jutawan dapat dicapai dalam tiga tahun.
Diskusi turut menyoroti penggunaan pakan alternatif berbahan dedak, molase, daun kelor, sambung nyowo, ginseng Jawa, dan azolla. Kombinasi ini akan mampu menyediakan nutrisi tinggi dengan biaya yang efisien, mendukung keberlanjutan usaha ternak para petani.
Mas Edy, salah satu perangkat desa Gempol, menyatakan ketertarikannya terhadap konsep ini dan berencana mengunjungi KUB Banana Garden Kudus bersama istrinya dalam beberapa minggu mendatang.
Ustad Taufiq juga memperkenalkan paket pelatihan bagi mereka yang tertarik memulai usaha ternak ayam kampung dengan modal Rp15 juta. Paket ini mencakup 20 betina, 2 jantan, kandang ayam, mesin penetas, dan pakan untuk satu bulan, serta pendampingan hingga penjualan produk ayam.
Kegiatan ngopi bareng ini menjadi momentum untuk menyatukan semangat dan tekad para penggiat ketahanan pangan di Demak dalam mengembangkan potensi lokal secara berkelanjutan dan mengangkat kesejahteraan petani.
(Rochmad Taufiq Untuk Jawa Tengah)