Jurnaljatengdiynews.com- Sleman, 24 Mei 2025 — Dalam rangka memperingati Hari Kebangkitan Nasional, Badan Ketahanan Nasional Internasional Indonesia (BKNI RI) menyelenggarakan BKNI RI Award Tahun 2025: Inspirasi Indonesia, sebuah ajang penghargaan bergengsi yang diberikan kepada tokoh-tokoh inspiratif dari berbagai bidang strategis.
Salah satu tokoh yang menerima penghargaan tahun ini adalah Prof. Dr. Tubagus, seorang pakar dan pelaku industri yang dikenal luas atas kontribusinya dalam mengembangkan ketahanan pangan berbasis teknologi di Indonesia. Melalui berbagai inovasi dan kolaborasi dengan dunia akademik, industri, dan komunitas petani milenial, beliau berhasil mendorong transformasi sektor pertanian menuju sistem yang lebih modern, efisien, dan berkelanjutan.
Penghargaan ini diberikan atas dedikasi Prof. Dr. Tubagus dalam menciptakan ekosistem pangan yang tangguh melalui pemanfaatan teknologi digital, otomatisasi pertanian, hingga blockchain untuk rantai pasok. Program-program yang diinisiasi beliau terbukti berdampak langsung pada peningkatan produktivitas, efisiensi distribusi, dan kesejahteraan petani lokal di berbagai daerah.
Acara penganugerahan yang berlangsung di Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, pada Sabtu (24/5), dihadiri oleh tokoh nasional, pelaku industri, akademisi, dan berbagai komunitas sosial. Selain pemberian penghargaan, kegiatan ini juga dirangkaikan dengan penyerahan simbolis bibit tanaman dan pupuk, serta pembentangan bendera merah putih sepanjang 1.000 meter sebagai lambang kebangkitan dan semangat persatuan bangsa.
Dalam sambutannya, Prof. Dr. Tubagus menyampaikan bahwa ketahanan pangan adalah bagian penting dari kedaulatan bangsa. “Teknologi bukan untuk menggantikan manusia, tetapi memperkuat daya saing dan mempercepat pemerataan kesejahteraan. Mari bersinergi lintas sektor untuk mewujudkan Indonesia yang mandiri dan berdaulat dalam pangannya,” ungkapnya.
BKNI RI berharap melalui penghargaan ini, semangat inovasi dan kolaborasi semakin kuat di seluruh penjuru negeri, menghadirkan solusi nyata bagi tantangan bangsa, khususnya dalam mewujudkan ketahanan pangan yang inklusif dan berkelanjutan. (Rochmad Taufik)