Jurnaljatengdiynews.com. Jawa Tengah.Kebun Cahaya Semesta Salam, pagi ini tampak ramai dengan semangat para penggiat kebun dan pembina. Setelah 21 hari lalu sukses menanam pohon pisang dalam program Nabung Pisang, kini tiba saatnya melanjutkan tahap penting berikutnya, yakni perawatan tanaman pisang. Program ini merupakan bagian dari upaya mewujudkan pangan thoyibah sekaligus edukasi bagi generasi milenial tentang pentingnya ketahanan pangan.
Dipandu oleh Ustadz Taufiq dan Ustadz Zuli, kegiatan pagi ini diawali dengan menyulami bibit pisang yang layu atau mati. Penggantian ini bertujuan memastikan setiap lubang tanam terisi dengan bibit yang sehat. Setelah itu, para peserta membersihkan rumput liar di sekitar pohon pisang untuk mencegah persaingan unsur hara dan menjaga kebun tetap rapi.
Selain itu, pelepah pisang yang mulai menguning dipangkas untuk mengoptimalkan pertumbuhan tunas baru. Tidak ketinggalan, pemberian pupuk tambahan juga dilakukan agar tanaman pisang, khususnya jenis Kepok Tanjung dan Ambon, tumbuh subur dan menghasilkan buah berkualitas di masa mendatang.
“Kegiatan ini sangat menyenangkan sekaligus mendidik,” ujar salah satu santri yang ikut serta. “Kami belajar langsung bagaimana bercocok tanam dengan benar dan memahami pentingnya menjaga alam sebagai bentuk tanggung jawab kami kepada generasi berikutnya.”
Program ini tidak hanya mengajarkan keterampilan bercocok tanam, tetapi juga menjadi bentuk Uswatun Hasanah atau teladan nyata dalam membangun ketahanan pangan berbasis budidaya pisang. Harapannya, generasi milenial Cahaya Semesta Salam dapat menjadi pelopor gerakan hijau dan kemandirian pangan untuk masa depan yang gemilang.
Dengan semangat dan kekompakan yang ditunjukkan pagi ini, program nabung pisang menjadi bukti nyata bahwa belajar bisa dilakukan sambil berkontribusi untuk keberlanjutan hidup. Berkebun adalah investasi, bukan hanya untuk lingkungan tetapi juga untuk masa depan bersama. (Rochmad Taufik)