Jurnajatengdiynews.com. Magelang – Keysha Sihab Saputra, seorang santri di Pondok Pesantren Cahaya Nurus Salam, bukan hanya dikenal karena kemampuannya dalam mengaji Al-Qur’an, tetapi juga prestasinya di bidang olahraga. Sejak usia muda, Keysha telah menunjukkan bakat luar biasa dalam bulu tangkis. Keuletannya dalam berlatih dan kecintaannya pada olahraga ini mengantarkannya meraih juara pertama dalam Pekan Olahraga Kecamatan Salam, mewakili sekolahnya, MI Losari, yang berada di Desa Salam.
Keysha adalah putra dari pasangan Ibnu Sihab Panuntun dan Suryati. Ayahnya bekerja di pabrik kerajinan batu, sementara ibunya mencari nafkah sebagai karyawan laundry di kampung mereka, Dusun Waru. Meski berasal dari keluarga sederhana, Keysha tidak pernah merasa kekurangan dukungan. Orang tuanya selalu memberikan semangat dan mendoakannya agar ia dapat meraih cita-citanya menjadi atlet bulu tangkis tingkat dunia.
Setiap hari, setelah menyelesaikan kegiatan belajar di madrasah dan mengaji di pondok, Keysha berlatih bulu tangkis di lapangan sederhana di dekat rumahnya. Meski fasilitasnya terbatas, semangatnya tak pernah padam. Baginya, bulu tangkis adalah jalan menuju mimpinya sekaligus bentuk ibadah, karena melalui olahraga ini ia belajar tentang kedisiplinan, kesabaran, dan kejujuran.
Ketika mengikuti lomba tingkat kecamatan, Keysha sempat diragukan lawan-lawannya yang kebanyakan sudah berlatih di klub-klub ternama. Namun, dengan keyakinan dan doa dari keluarganya, ia berhasil mengalahkan mereka satu per satu, hingga akhirnya meraih juara pertama. Kemenangan ini membuka jalan baginya untuk mengikuti turnamen bulu tangkis tingkat kabupaten, yang akan diselenggarakan pekan depan.
Setiap hari, Keysha terus berlatih dengan lebih giat. Ustad Taufiq selalu memberikan support dan beberapa santri lainnya sering menemani latihannya, bahkan terkadang memberikan sparring agar Keysha semakin tangguh. Dukungan dari teman-teman di pondok dan sekolah membuat Keysha semakin yakin bahwa ia bisa mengharumkan nama Desa Salam dan Pondok Cahaya Nurus Salam di ajang yang lebih tinggi. “Aku ingin menjadi juara dunia dan membawa kebanggaan bagi desaku,” katanya dengan mata yang bersinar penuh harapan.
Dengan persiapan matang dan doa dari banyak pihak, Keysha bersiap untuk menghadapi tantangan berikutnya. Baginya, perjalanan untuk menjadi juara bukanlah tentang sekadar meraih medali, melainkan perjalanan memperkuat iman dan menunjukkan bahwa seorang santri juga bisa berprestasi di berbagai bidang. (Rochmad Taufik untuk Magelang)