Jurnaljatengdiynews.com – Kalimatan Selatan. Kisah Nurudin Abadi, pemuda asal Desa Pengkol, Kecamatan Karanggede, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, adalah bukti nyata bahwa masa lalu tidak menentukan masa depan. Dikenal sebagai remaja yang ‘nakal’ dan sering berpindah sekolah karena kenakalannya, Nurudin tidak pernah membayangkan bahwa suatu hari nanti, ia akan menjadi pengusaha sukses di Kalimantan Selatan. “Saya tidak menyangka sama sekali, dulu Nur waktu masih sekolah MTs, Masya Allah bikin stres karena nakalnya, Namun sekarang Alhamdulillah berubah 180 derajat” Terang Ria, Kakak kandungnya.
Perjalanan hidup Nurudin dimulai dengan keberanian untuk merantau. Setelah lulus dari STM Muhammadiyah Simo Boyolali, ia memutuskan untuk mencari penghidupan di Kalimantan Selatan, bekerja sebagai mekanik di perusahaan tambang batu bara di Kabupaten Rantau Tapin. Di sana, ia belajar tentang kemandirian dan disiplin, dua pelajaran berharga yang mengubah kecuali tentang kehidupan.
Dengan modal yang diperoleh dari gaji dan pengalaman berharga selama bekerja di tambang, Nurudin mengambil langkah besar dengan membuka warung sate kambing bersama dua saudaranya pada Februari 2023. Resep sate kambing khas Solo yang ia tawarkan sukses menarik perhatian masyarakat lokal dan pelancong, membuat warungnya cepat dikenal dan ramai dikunjungi.
Namun, kisah sukses Nurudin tidak hanya tentang perubahan karir dari mekanik menjadi pengusaha kuliner. Di balik kesuksesannya, terdapat kisah perjuangan melawan stigma dan diskriminasi yang pernah ia terima karena perilaku ‘nakal’ di masa mudanya. “Arep dadi apa sok mben gede nak pegaweanmu kaya ngono,” kalimat yang sering ia dengar, berarti “Mau jadi apa kamu nanti kalau kerjaanmu seperti itu,” menjadi motivasi bagi Nurudin untuk membuktikan bahwa ia bisa mengubah nasib dan masa depan keluarganya.
Kisah ‘nakal’ Nurudin tidak hanya berhenti di kenakalan remaja biasa. Ia sering terlibat dalam tawuran dan kegiatan yang membuatnya bermimpi dengan guru dan tetangga. Namun, di balik perilaku tersebut, ada keinginan yang kuat untuk mencari identitas dan tempat di dunia. Ketika ia merantau, Nurudin menemukan tujuan dan tekad untuk mengubah hidupnya menjadi lebih baik.
Nurudin kini tidak hanya fokus pada warung sate kambingnya. Ia memiliki mimpi besar untuk membuka cabang di berbagai wilayah Kalimantan dan Jawa, memperkenalkan kuliner khas Solo, dan mengembangkan bisnis kuliner lain yang pernah ia tekuni semasa SMK. Pengalaman membantu pamannya menjalankan usaha kuliner bakso dan mie ayam di Cikampek telah memberikan ilmu dan motivasi untuk terus berkembang.
“Intinya nggak ada tips khusus, aku bisa kayak gini tujuan utama hanya mau ngangkat ekonomi keluarga jadi lebih baik, jadi dari situ aku jadi semangat, soal mengelola menejamen harus diperhatikan sangat itu aja sih, namun intinya hanya mau ngangkat ekonomi keluarga jadi dari situ aku lebih semangat” terang Nurudin saat ditanya kiat kiat suskesnya.
Perjalanan Nurudin membuktikan bahwa masa lalu tidak menghalangi masa depan yang cerah. Dari remaja ‘nakal’ yang sering ditentang, ia bertransformasi menjadi pengusaha sukses yang menginspirasi banyak orang. Kisah Nurudin adalah bukti bahwa dengan kerja keras, doa, dan sedikit keberuntungan, mimpi apa pun bisa diwujudkan. Cerita inspiratif ini belum berakhir; ia baru saja memulai bab selanjutnya dalam perjalanan hidup yang penuh warna)