Jurnaljatengdiynews.com, Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo bersama Wakil Bupati Sleman Danang Maharsa berpartisipasi dalam Workshop Rembuk Stunting yang diadakan oleh Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk Dan Keluarga Berencana (P3AP2KB). Acara ini berlangsung di Graha Sarina Vidi pada Kamis (18/4), sebagai upaya untuk mengkonsolidasikan program dan kegiatan dalam mempercepat penurunan stunting di Kabupaten Sleman.
“Rembuk Stunting ini digelar tidak hanya untuk mengevaluasi pencapaian program penurunan stunting tahun 2023, tapi juga untuk merencanakan strategi tahun 2024,” terang Daroji, Ketua Pelaksana Rembuk Stunting. Kegiatan yang melibatkan 160 orang dari berbagai unsur tim percepatan stunting ini merupakan bagian dari mekanisme monitoring dan evaluasi untuk menjamin efektivitas program.
Bupati Sleman, Kustini Sri Purnomo, menyatakan apresiasi atas penurunan prevalensi stunting di Sleman yang tercatat dalam ePPGBM, dari 6,88% menjadi 4,51% di tahun 2023. “Hasil ini adalah bukti dari kerja keras, sinergi, dan kolaborasi Tim Percepatan Penanganan Stunting (TPPS) di semua tingkatan, serta dukungan dari berbagai pihak yang terlibat dalam upaya percepatan penurunan stunting,” ungkap Kustini.
Lebih jauh, Kustini menekankan pentingnya peran serta organisasi kemasyarakatan dalam mengembangkan dan memperluas program penurunan stunting hingga ke masyarakat di tingkat grass root, serta untuk meningkatkan efektivitas TPPS mulai dari tingkat Kabupaten hingga Kalurahan.
Wakil Bupati Sleman, Danang Maharsa, mengharapkan kerja sama lintas sektoral untuk mencapai target zero new stunting. “Pencapaian di tahun 2023 adalah langkah positif, namun perjalanan menuju nol kasus stunting baru memerlukan strategi yang jelas dan komprehensif dari semua stakeholder,” kata Danang.
Melalui Workshop Rembuk Stunting ini, Kabupaten Sleman berupaya untuk terus menguatkan upaya pengentasan stunting dengan berorientasi pada tindakan nyata dan kolaboratif antar lembaga, dengan harapan mewujudkan generasi yang lebih sehat dan berpotensi di masa depan. (Joko Suwanto)