Jurnaljatengdiynews.com. Magelang SALAM – Sebuah gerakan inspiratif lahir dari kolaborasi antara Pengurus Cabang Muhammadiyah (PCM) Salam, Asosiasi Wirausaha Sosial Online Indonesia (AWSOI) Divisi Pertanian sekaligus pengurus crew 8, dan para petani binaan PCM Salam. Program yang diberi nama “Nabung Pisang” ini bertujuan memperkuat ketahanan pangan nasional sekaligus memberdayakan masyarakat lokal melalui penanaman pisang secara masif di Kecamatan Salam, Muntilan, Sleman, dan sekitarnya.
Dalam tahap awal, sebanyak 837 bibit pisang telah ditanam oleh sekitar 80-100 jamaah dan petani yang tergabung dalam program ini. Gerakan ini tidak hanya berorientasi pada hasil pertanian, tetapi juga membangun ekosistem ekonomi berkelanjutan berbasis komunitas.
*Konsep Nabung Pisang*
Salah satu model inovatif dalam program ini adalah keterlibatan MIM Muhammadiyah Njagalan Salam. Setiap wali siswa diberikan 2-3 bibit pisang, dengan kesepakatan bahwa hasil panen tahun pertama akan dikembalikan ke sekolah sebesar 50 persen. Dengan total 114 siswa, diperkirakan akan tertanam 228 pohon pisang hanya dari program ini. Hasilnya akan menjadi pemasukan bagi sekolah, sekaligus mengajarkan kemandirian ekonomi kepada para siswa dan orang tua, penjelasan dari doktor Masduki koordinator gerakan nabung pisang dari salam..
*Dukungan dan Harapan*
Rochmad Taufiq, salah satu penggagas gerakan ini, berharap agar program Nabung Pisang mendapatkan dukungan dari pemerintah sebagai bagian dari kebijakan ketahanan pangan nasional. Sinergi antara masyarakat, lembaga pendidikan, dan asosiasi wirausaha diharapkan dapat memperkuat sektor pertanian sekaligus meningkatkan kesejahteraan petani lokal.
Doktor Yusron Masduki, yang juga turut serta dalam inisiatif ini, menyebut gerakan ini sebagai langkah strategis dalam membangun ekonomi berbasis pertanian yang berkelanjutan. “Subhanallah, sungguh keren. Jika ini bisa diterapkan secara luas, akan menjadi inspirasi bagi daerah lain,” ujarnya.
Dengan semangat gotong royong dan inovasi sosial, gerakan Nabung Pisang diharapkan menjadi model sukses bagi daerah lain yang ingin mengembangkan ketahanan pangan berbasis komunitas. ( Rochmad Taufik)