Jurnajatengdiynews.com. KUDUS – Setelah hari yang penuh upacara dan haru, Eni Kusrini, salah satu anggota DPRD Kudus yang baru dilantik, memutuskan untuk mengadakan sebuah pertemuan santai di sebuah kedai kopi lokal. Dengan hati penuh rasa syukur dan semangat baru, ia mengundang beberapa rekan sejawat dan orang-orang terdekatnya untuk berbincang dan merencanakan langkah-langkah awal yang akan diambil dalam masa jabatannya.
Di sebuah sudut kedai kopi yang hangat, Eni duduk bersama empat kolega terdekatnya. Meja kecil itu dikelilingi oleh kopi dan teh yang mengepul, aroma yang lembut menyelimuti suasana. Eni mengangkat cangkir kopi hitamnya, menatap wajah-wajah yang penuh harapan di hadapannya.
“Terima kasih semuanya telah datang. Aku sangat bersyukur atas dukungan kalian. Hari ini adalah awal dari perjalanan panjang yang penuh tantangan,” ujar Eni sambil menatap rekan-rekannya dengan penuh rasa terima kasih.
Salah satu rekannya, Endang Kursistiyani, yang juga baru dilantik, mengangguk setuju. “Aku yakin kita semua di sini punya visi yang sama untuk memperjuangkan hak-hak perempuan dan anak-anak. Bagaimana kita bisa mulai mengimplementasikan program-program ini?”
Eni tersenyum. “Aku sudah memikirkan beberapa inisiatif awal. Pertama, kita perlu membangun jaringan dengan berbagai lembaga dan organisasi non-pemerintah yang fokus pada perlindungan perempuan dan anak-anak. Kita harus memastikan bahwa semua suara didengar dan diperhatikan.”
Umi Bariroh, yang duduk di sebelah Eni, menambahkan, “Aku setuju. Selain itu, kita juga harus mengadakan seminar dan workshop untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang isu-isu kekerasan dan perdagangan manusia. Pendidikan adalah kunci.”
Percakapan berlanjut dengan penuh semangat. Lailatus Sa’idah mengusulkan agar mereka memulai sebuah program konsultasi langsung dengan masyarakat untuk mendengarkan permasalahan yang mereka hadapi sehari-hari. “Dengan cara ini, kita bisa lebih dekat dengan kebutuhan riil dan menyusun kebijakan yang benar-benar bermanfaat.”
Sambil menikmati kopi mereka, Eni memandang rekan-rekannya dengan penuh harapan. “Ini adalah awal yang baik. Kita semua punya komitmen yang sama. Mari kita tunjukkan bahwa keterwakilan perempuan di DPRD Kudus bukan hanya simbol, tapi juga kekuatan nyata dalam memperjuangkan hak-hak mereka.”
Suasana sore itu penuh dengan optimisme. Di luar, matahari perlahan tenggelam, memberi warna jingga ke langit Kudus. Di dalam kedai kopi, Eni Kusrini dan rekan-rekannya merasa siap untuk menghadapi tantangan dan membuat perubahan yang berarti bagi masyarakat, khususnya perempuan dan anak-anak. Hari pelantikan mungkin telah berakhir, tetapi semangat untuk memulai langkah-langkah nyata baru saja dimulai. (Taufiq untuk Kudus)