Jurnaljatengdiynews.com, Magelang- Faza Maulida, lahir pada 27 November 2016, adalah seorang anak yang lahir prematur dengan berat badan 2,3 kg pada usia kehamilan 8 bulan. Malangnya, setelah satu malam, kondisinya memburuk dengan tiga kali berhenti bernapas dan berat badan turun menjadi 1,6 kg. Faza adalah putri dari pasangan Ahmad Yani, seorang pekerja serabutan, dan Surami, yang berasal dari Dusun Jengglek, Desa Ngablak, Kecamatan Srumbung, Kabupaten Magelang.
Dalam perjalanan hidupnya, Faza menghadapi tantangan besar. Selama lima tahun pertama kehidupannya, ia harus menjalani perawatan intensif di rumah sakit. Setiap bulan, ia melakukan pemeriksaan dan sering kali harus dirawat inap di RSU Muntilan selama 3 hingga 5 hari. Pengobatan dan perawatan ini menjadi bagian penting dari perjuangan Faza dan keluarganya.
Berkat ketekunan dan usaha tanpa henti dari orang tuanya, Faza kini telah mencapai usia 8 tahun. Meski ia sudah bisa berjalan dengan normal, ia belum dapat bersekolah seperti anak-anak seusianya. Perjuangan dan dedikasi orang tua Faza menunjukkan betapa besar cinta dan usaha yang mereka berikan untuk kesehatan dan masa depan anak mereka.
CSJ peduli yang berkantor di desa salam kabupaten Magelang,ikut berperan guna memberikan dukungan moril untuk menyembuhkan kondisi fisik Maulida, melalui kegiatan bakti sosial yang dilaksanakan oleh csj PEDULI dalam rangka ikut mengisi dan meriahkan hari kemerdekaan Republik Indonesia bulan Agustus mengadakan Terapy bagi anak anak CP : anak berkebutuhan khusus..
CSJ Peduli, yang berkantor di Desa Salam, Kabupaten Magelang, memberikan dukungan moral melalui kegiatan bakti sosial dan terapi untuk anak-anak berkebutuhan khusus sebagai bagian dari perayaan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia.
(Rochmad Taufiq Untuk magelang)