Kudus, Minggu (9/11/2025) — Suasana penuh semangat dan keharuan menyelimuti Taman Makam Pahlawan Sosokartono, Kaliputu, Kudus, tempat digelarnya peringatan Hari Pahlawan Nasional 2025. Dari pagi hingga siang, berbagai elemen masyarakat, lembaga, dan ormas se-Kabupaten Kudus bersatu dalam satu tekad: menghidupkan kembali jiwa perjuangan para pendahulu bangsa.
Acara ini dihadiri oleh tokoh-tokoh penting Kabupaten Kudus, di antaranya Bupati Kudus H. Samani Intakoris, Ketua PP Polri Kudus Dr. Carto Nuryanto, Kepala Dinas Sosial Putut Winarto, dan perwakilan dari Kesbangpolinmas. Tampak pula para purnawirawan dari berbagai matra TNI dan Polri, termasuk unsur angkatan laut, semua hadir dalam suasana guyub, penuh persaudaraan, dan cinta tanah air.
Yang membuat suasana semakin meriah, para peserta mengenakan busana perjuangan tempo dulu — dari seragam loreng, pakaian polisi zaman dahulu, hingga baju khas masa penjajahan Jepang. Berbagai atribut dan pernak-pernik perjuangan menambah warna tersendiri, seolah menghidupkan kembali kisah heroik masa lalu di tengah generasi hari ini.
Acara dimulai dengan doa bersama dan hening cipta, dipimpin dengan khidmat oleh Dr. Carto Nuryanto, mengenang jasa para pahlawan yang telah mengorbankan jiwa dan raga untuk kemerdekaan Indonesia.
Selain itu doktor sukresna dalam sambutannya mengingatkan semangat berjuang terus digelorakan dengan pekik merdeka .
Selanjutnya, kegiatan berlanjut dengan lomba sepeda santai yang diikuti oleh komunitas sepeda ontel dan pecinta sepeda antik. Peserta menempuh rute dari Taman Makam Pahlawan Sosokartono menuju Pedawang, PG Rendeng, Dolakuta, Samsat, dan berakhir di Gedung Juang Komplek Perkantoran Mejobo.
Meski sebagian peserta telah berusia lanjut, semangat mereka begitu membara. Keceriaan terpancar dari wajah-wajah para pejuang sepuh yang tetap berenergi mengayuh sepeda dengan penuh semangat. “Berjuang tidak mengenal usia,” kata salah satu peserta ontel dengan senyum bangga di garis finis.
Dalam sambutannya, Putut Winarto berpesan agar seluruh peserta menjaga kesehatan dan keamanan selama kegiatan. Sementara Dr. Carto Nuryanto menegaskan pentingnya meneruskan semangat pengabdian dan gotong royong dalam kehidupan sehari-hari.
“Semangat pahlawan harus terus menyala di dada setiap anak bangsa. Kita belajar dari para senior bahwa pengabdian bukan soal jabatan, tapi tentang ketulusan dan cinta kepada negeri,” ujar Bupati H. Samani Intakoris dengan penuh semangat.
Sebagai penutup, gema kalimat sakral kembali menggema di antara para peserta:
“Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghormati jasa para pahlawannya.”
(Soekarno)
Peringatan Hari Pahlawan di Kudus tahun ini bukan sekadar acara seremonial, tetapi manifestasi cinta tanah air yang nyata. Dari Kudus, semangat perjuangan itu terus menyala — mengalir dari para pejuang sepuh kepada generasi muda, agar Indonesia tetap merdeka, berdaulat, dan bermartabat untuk selama-lamanya. (Rochmad Taufiq untuk Infonesia)













