Oleh: Rochmad Taufiq ( BGFarm)
*Momentum Hari Anak Nasional*
Setiap tanggal 23 Juli, bangsa Indonesia memperingati Hari Anak Nasional—sebuah momentum yang bukan sekadar seremoni, namun juga cermin untuk menilai:
Apakah kita telah benar-benar menjadi pelindung dan pembina generasi penerus?
Dalam dunia yang berubah cepat, tantangan kehidupan anak-anak semakin kompleks. Mereka tidak hanya berhadapan dengan persoalan pendidikan, tapi juga krisis moral, degradasi lingkungan, dan kerapuhan identitas. Banyak anak terperangkap dalam dunia digital yang membius, namun miskin makna dan arah.
Hari Anak Nasional 2025 ini, saatnya kita kembali ke akar.
Kembali membumikan pendidikan anak, bukan hanya pada aspek intelektual, tapi juga pada iman, akhlak, keterampilan, dan cinta terhadap alam.
Kami, dari Alumni BSM 37 bersama BGFarm, mengusung satu tekad besar,
“Melahirkan generasi sholeh yang mampu menjadi penyangga kehidupan umat dan bangsa, melalui jalur bertani yang cerdas, berkelanjutan, dan penuh keberkahan.”
*Mengapa Anak-anak Harus Diperkenalkan pada Dunia Bertani?*
Indonesia adalah negeri agraris. Tanahnya subur, airnya melimpah, dan langitnya cerah hampir sepanjang tahun. Namun ironis, banyak generasi muda enggan menjadi petani. Dunia pertanian dianggap kuno, kotor, dan tidak menjanjikan.
Padahal, petani adalah pahlawan pangan. Mereka yang bekerja di sunyi demi memastikan jutaan orang bisa makan hari ini.
Maka dari itu, penting bagi kita untuk mulai membalik narasi ini kepada anak-anak:
Bahwa bertani adalah ibadah, karena menyambung kehidupan makhluk lain.
Bahwa bertani adalah leadership, karena mengelola tanah, air, waktu, dan hasil.
Bahwa bertani adalah solusi masa depan, dalam menghadapi krisis pangan global.
Kami mendorong agar minimal 30% anak-anak Indonesia kelak menjadi petani cerdas. Petani yang tidak hanya terampil mencangkul, tapi juga mampu mengakses pasar, menggunakan teknologi, menjaga ekosistem, dan menyebar manfaat luas.
* “Siapa yang menanam satu pohon dengan niat memberi makan makhluk Allah, maka setiap helai daunnya menjadi sedekah.”*
— Hadis Riwayat Ahmad
*7 Tips Mendidik Anak Menjadi Sholeh dan Penyangga Kehidupan*
Untuk mewujudkan cita-cita besar ini, pendidikan anak harus diarahkan secara strategis dan konsisten. Berikut adalah 7 prinsip yang kami pegang:
1. 🌱 Tanamkan Tauhid Sejak Dini
Ajarkan bahwa Allah adalah sumber rezeki, pengatur alam, dan pemberi kehidupan. Tanamkan iman dan takwa agar anak punya fondasi hidup yang kokoh.
2. 🌿 Libatkan Anak dalam Aktivitas Bertani dan Berkarya
Ajak mereka menyentuh tanah, memelihara hewan, dan mengenal proses alam. Ini membangun empati, keuletan, dan kesadaran ekologis.
3. 🍂 Biasakan Hidup Sederhana dan Mandiri
Didik mereka tidak tergantung pada kemewahan. Ajarkan hemat, tanggung jawab, dan ketekunan. Anak yang mandiri kelak tidak mudah menyerah saat menghadapi kerasnya realita.
4. 🌾 Didik dengan Keteladanan, Bukan Sekadar Ucapan
Orang tua dan guru harus menjadi cermin. Anak meniru perbuatan lebih cepat daripada nasihat. Maka, tunjukkan kerja keras, kesabaran, dan integritas dalam keseharian.
5. 🍃 Tanamkan Semangat Memberi Manfaat untuk Orang Lain
Ajak anak berbagi hasil panen, membantu tetangga, atau beramal. Ini membentuk mental pelayan umat, bukan egois dan serakah.
6. 🌻 Bangun Jiwa Kepemimpinan dan Kepedulian Sosial
Beri ruang bagi anak-anak untuk terlibat dalam kegiatan sosial, membuat keputusan, dan menyampaikan gagasan. Ini menumbuhkan kepercayaan diri dan empati.
7. 🌙 Berikan Pendidikan Ilmu Dunia dan Akhirat Secara Seimbang
Pastikan mereka memahami agama dengan benar, sekaligus terampil dalam teknologi dan life skill. Mereka harus bisa berdiri di tengah zaman, tapi tetap berpijak pada nilai-nilai ilahiyah.
**Penutup dan Harapan*
Hari Anak Nasional bukan hanya milik anak-anak kota, tetapi juga anak-anak desa, santri, yatim, dan anak-anak petani. Setiap anak berhak tumbuh dalam cinta dan didikan yang menyiapkan mereka menghadapi masa depan dengan kepala tegak dan hati yang bersih.
Kami di BGFarm tidak hanya menanam pohon dan memelihara ayam. Kami sedang menanam harapan. Kami sedang merawat generasi. Kami sedang menyemai petani-petani sholeh, yang kelak mampu menghidupi bangsa, bukan hanya dari hasil taninya, tapi juga dari nilai-nilai mulia yang mereka bawa dalam hidup.
Mari bersinergi. Mari tumbuhkan anak-anak kita untuk menjadi:
Sholeh dalam akhlak,
Cerdas dalam ilmu,
Kuat dalam jiwa,
Tangguh di ladang,
Luhur dalam cita-cita,
Dan bermanfaat seluas-luasnya untuk umat dan bangsa.
*📍 Alumni BSM 37 – BGFarm*
🎉 Mengucapkan: Selamat Hari Anak Nasional 23 Juli 2025
Tumbuh dengan Cinta, Tangguh dalam Iman, Hebat untuk Masa Depan
💚 Salam santun dan penuh semangat dari alumni santri BSM 37