Jurnaljatengdiynews.com. Demak, 31 Oktober 2024 – Kelompok Usaha Bersama (KUB) An-Nur Banana Garden dibawah naungan Kampus Literasi Alam Kudus sukses mengadakan pelatihan budidaya pisang bersama pemerintah Desa Gempoldenok, Kecamatan Dempet, Kabupaten Demak, pada Kamis, 31 Oktober 2024. Workshop dan pelatihan ini dilaksanakan di aula kantor desa Gempoldenok. Pelatihan ini dihadiri oleh Surati, Kepala Desa Gempoldenok; H. Sarkawi, S.H., M.H., Camat Dempet sekaligus pembina tingkat I;, Hendra pendamping desa dari kecamatan serta sejumlah kelompok tani dan para petani setempat.
Pelatihan menghadirkan narasumber utama, yaitu Rochmat Taufiq dari KUB An-Nur dan Septi Hartati Putri, S.E., pemilik Serizh, produsen kue berbahan dasar pisang. Eri Liana Sari, S.Pd., M.Pd., bertindak sebagai operator dalam acara ini. Materi yang disampaikan berfokus pada teknik budidaya pisang yang baik dan benar, mulai dari penanaman hingga perawatan yang optimal.
Rochmat Taufiq menjelaskan pentingnya penataan jarak antar tanaman, yaitu tiga meter kali tinga, untuk menjaga pertumbuhan maksimal pohon pisang. Ia juga memperkenalkan metode penjarangan, penyiangan, proning dan pemupukan menggunakan pupuk organik berbahan humus dan kompos dari daun-daun sekitar, yang dinilai ekonomis dan ramah lingkungan. Estimasi biaya tahunan untuk budidaya 500 pohon pisang mencapai Rp.2.500.000, dengan potensi pendapatan Rp35.000.000 per tahun jika harga per tandan pisang Rp75.000. Dalam satu tahun, setiap pohon dapat menghasilkan minimal sepuluh hingga fuapuluh tunas baru, sehingga dalam kurun waktu tiga sampai empat tahun jumlah pohon dapat bertambah hingga 500 sampai dengan 50.000 batang.
Selain budidaya, Septi Hartati Putri memaparkan ide-ide pengolahan pisang menjadi produk bernilai jual tinggi, seperti eggroll pisang, cookies pisang, brownies pisang, dan wingko pisang, yang bisa dipasarkan baik di pasar tradisional maupun modern.
Dalam sambutannya, H. Sarkawi, S.H., M.H., menyatakan dukungannya terhadap program ini dan mengajak para petani Desa Gempoldenok untuk aktif berkoordinasi dengan pemerintah dalam upaya pengembangan budidaya pisang. “Kunci keberhasilan tanam pisang adalah perawatan yang rutin,” tegasnya. Beliau juga berbagi pengalaman pribadinya yang, meskipun berlatar belakang hukum, memiliki pengetahuan dan praktik dalam bidang pertanian, termasuk budidaya pisang.
Kegiatan ini disambut antusias oleh para peserta yang berharap dapat menerapkan pengetahuan tersebut dalam usaha pertanian mereka dan memaksimalkan potensi pisang sebagai komoditas unggulan daerah. Usai pelaksanaan workshop dan seminar seluruh peserta pelatihan diberikan bantuan bibit pisang kepok tanjung oleh Panitia untuk dipraktekkan dilahan mereka mereka masing-masing.. Hartati)