Jurnaljatengdiynews.com, Kudus-Di tengah berbagai tantangan yang dihadapi, seorang perempuan overweight asal Loram Gentong Timur, Kudus, membuktikan bahwa semangat dan kerja keras dapat mengalahkan segala rintangan. Meski memiliki tubuh yang lebih besar dari kebanyakan orang, hal itu tidak menghalangi Imah Gemoi untuk tetap energik dan bersemangat dalam menjalankan usahanya sebagai pedagang ikan pindang.
Setiap malam, Imah Gemoi mempersiapkan dagangannya bersama anaknya. Mereka bekerja keras menyiapkan ikan pindang yang akan dijual keesokan harinya. Ketika sebagian besar orang masih terlelap, pada pukul 03.00 pagi Imah Gemoi sudah bersiap berangkat ke Pasar Dawe di Kabupaten Kudus. Setibanya di sana, sambil menunggu adzan subuh, ia mulai menggelar dagangannya.
Setelah sholat subuh, para pembeli yang sebagian besar adalah bakul dari berbagai desa sekitar mulai berdatangan. Ikan pindang yang dijual oleh Imah laris manis. Dalam waktu 2-3 jam, dagangannya habis terjual. Ia bisa menjual sekitar 500 besek ikan pindang dengan harga per besek berkisar antara 5.000 hingga 8.000 rupiah, rata-rata seharga 6.000 rupiah per besek. Dalam waktu singkat, Imah sudah mengantongi keuntungan bersih antara 200.000 hingga 300.000 rupiah. Hal ini membuatnya bisa memperoleh pendapatan bulanan sebesar 6.000.000 hingga 9.000.000 rupiah.
Setelah berjualan, sekitar pukul 07.00 pagi, Imah sudah kembali ke rumahnya untuk menyiapkan sarapan pagi bagi keluarganya. Filosofi yang dipegang teguh oleh Imah adalah “rizki itu ada di pagi hari”. Baginya, sekecil apa pun usaha yang kita lakukan di pagi hari, akan membawa keuntungan dalam mencari rezeki.
Kisah sukses Imah Gemoi seorang perempuan yang kelebihan berat badan namun energik dan semangat, memberikan inspirasi bahwa keterbatasan fisik tidak menjadi penghalang untuk mencapai kesuksesan. Dengan omzet mencapai 90.000.000 rupiah per bulan, Imah membuktikan bahwa kerja keras dan ketekunan akan selalu membuahkan hasil. (Taufiq-Untuk Kudus)