Jurnaljatengdiynews.com Semarang. 22/09/25 Kreativitas memang tidak mengenal batas. Inilah yang ditunjukkan oleh Mas Sujad, seorang peternak ayam kampung pemula binaan BSM Plat K. Tinggal di sebuah desa yang di depannya mengalir sungai kecil yang tak pernah kering sepanjang musim, Mas Sujad menemukan cara cerdas memanfaatkan sumber daya alam sekitar.
Berbekal ilmu beternak ayam kampung dengan pola pakan azola dan dedak, ia mulai berkreasi. Alih-alih menanam azola di kolam buatan, Mas Sujad justru memanfaatkan aliran sungai di depan rumahnya. Dengan modal sederhana berupa keranjang plastik mini, peralon bekas, dan botol Aqua yang dijadikan pelampung, ia membuat semacam rakit kecil mirip perahu mini. Rakit itu ia ikat dengan patok di pinggir sungai agar tidak hanyut. Di atas rakit itulah keranjang plastik ditempatkan, lalu ditebar bibit azola.
“Awalnya saya coba bikin sedikit. Tapi setelah saya lihat perkembangan berikutnya kelihatan lebih bagus, akhirnya saya tambah lagi lebih banyak,” ujar Mas Sujad penuh semangat.
Hasilnya pun nyata. Azola tumbuh subur, ayam kampungnya mendapat pakan bergizi alami, tubuh ayam gemuk sehat, dan produksinya semakin meningkat. “Alhamdulillah ayam saya sekarang gemuk-gemuk, sehat-sehat, dan berkembang biak banyak,” tambahnya dengan wajah sumringah.
Kisah inspiratif Mas Sujad ini membuktikan bahwa inovasi bisa lahir dari kesederhanaan, memanfaatkan apa yang ada dan dengan apa adanya sebagaimana pesan mentor bsm. Dengan memanfaatkan alam sekitar dan sedikit kreativitas, seorang petani sekaligus peternak desa mampu menghadirkan solusi cerdas yang membawa manfaat besar.
Uswatun Hasanah—keteladanan yang bisa dicontoh, bahwa peternak desa pun bisa mandiri, kreatif, dan inovatif.
(Kontributor Siswanto)