Jurnaljatengdiynews.com- Rembang. Jumat 19/09/25 Pagi itu, Jumat penuh berkah di Yayasan Sosial An Naba, yang mengasuh 68 anak yatim binaan di Desa Pandean, Rembang, Kecamatan Kota Rembang .
Selepas menerima kunjungan dari sebuah klinik ternama di Rembang, 45 menit kemudian datanglah seorang tamu lain.
Penampilannya sederhana, bersahaja, tak beralas kaki, tidak mencolok. Siapa sangka, ternyata tamu itu adalah seorang juragan besar di Rembang, pemilik kapal-kapal ikan, seorang miliarder yang namanya tersohor di Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Rembang.
Namun, orang-orang tak pernah mengira, di balik kesederhanaan itu tersimpan ilmu kehidupan yang tinggi, sikap dermawan, dan prinsip bisnis yang luar biasa.
Dialah Juragan Kusmin.
Sejak kecil, Kusmin hanyalah anak nelayan biasa. Setiap hari ikut orangtuanya melaut dengan perahu kecil. Lautlah yang membesarkannya, ombaklah yang menempanya. Dari tempaan itu tumbuh jiwa tangguh dan semangat gigih hingga ia menjadi juragan kapal besar, disegani banyak orang.
Tapi yang paling menakjubkan bukanlah hartanya, melainkan falsafah hidupnya.
*🌊 Ilmu Makrifat Seorang Juragan*
Suatu hari, ada seorang kawan bertanya dengan nada curiga:
“Mas Min, kok panjenengan kayaknya gampang banget dapat ikan, gampang banget dapat rezeki. Apa njenengan sering ke dukun ya? Dukun panjenengan kok sakti banget sampai usaha lancar terus…”
Juragan Kusmin tersenyum. Ia lalu mengeluarkan selembar kertas kwitansi dari sakunya — bukti sedekah bulanan untuk panti yatim.
Sambil menunjukkannya, ia berkata:
“Iki dukunku, kertas kwitansi sedekah. Dukun yang paling ampuh.”
Seketika sahabatnya terdiam.
Di situlah Kusmin ingin menunjukkan bahwa rezeki bukan datang dari dukun, bukan dari manusia, melainkan dari Allah.
Sedekah dan infaklah yang membersihkan diri dan harta, hingga Allah melipatgandakan rezeki dan memudahkan urusannya.
*🙏 Pelajaran tentang Sholat*
Bukan hanya soal sedekah, Kusmin juga sering menegur para sahabat nelayannya tentang pentingnya sholat.
Ia berkata dengan bahasa lugas namun menusuk hati,
“Mas, saya mau tanya. Lebih berat mana, ninggalin kerjaan satu hari atau ninggalin kegiatan yang cuma lima menit?”
Temannya menjawab:
“Ya jelas berat ninggalin kerjaan satu hari.”
Juragan Kusmin menimpali dengan senyum lirih,
“Kalau begitu kenapa kalian begitu enteng meninggalkan sholat lima menit? Padahal itulah kunci keberkahan kerjaan kalian seharian.”
Kata-kata itu membuat wajah sahabat-sahabatnya memerah, tersindir, tapi sekaligus tersadar.
*🌟 Rahasia Keberkahan”
Banyak orang menyangka sukses itu karena kecerdikan, strategi, atau bahkan bantuan orang pintar.
Tapi bagi Juragan Kusmin, rahasia sesungguhnya hanya satu:
“La haula wa la quwwata illa billah” – Tidak ada daya dan kekuatan kecuali dengan izin Allah.
Maka dari itu, ia selalu menekankan:
✅ Sedekah membersihkan harta.
✅ Sholat menegakkan keberkahan.
✅ Syukur mengundang kelapangan rezeki.
Itulah makrifat yang ia genggam. Ilmu kehidupan sederhana, tapi jauh lebih tinggi nilainya dari teori bisnis manapun.
Dan pagi itu, para pengurus dan pengasuh dan anak-anak yatim di Yayasan An Naba pun mendapat pelajaran berharga dari sosok juragan sederhana yang hatinya sebening laut.
(Rochmad Taufiq)