Jurnaljatengdiynews.com- Kudus, 5 September 2025, Ratusan jamaah memadati Masjid Mujahidin, Getas, Kudus, pada pengajian Ahad pagi (5/9). Acara rutin yang penuh keberkahan ini menghadirkan Ustadz Doktor Adri Efferi dari UIN Sunan Kudus sebagai penceramah utama, dengan tema “Menjadikan Rasulullah Sebagai Uswatun Hasanah dalam Kehidupan Sehari-hari.”
Dalam ceramahnya, Ustadz Adri menekankan pentingnya meneladani akhlak Rasulullah ﷺ, terutama dalam mengendalikan amarah. Beliau menjelaskan bahwa Rasulullah dikenal sebagai pribadi yang tenang, sabar, dan tidak mudah marah, bahkan dalam kondisi yang paling sulit sekalipun.
“Dalam ilmu kesehatan, marah berlebihan dapat mempercepat detak jantung dan memicu berbagai penyakit. Rasulullah sendiri diriwayatkan jarang sekali sakit, salah satunya karena beliau mampu menjaga emosinya,” jelas Ustadz Adri.
Beliau juga mengingatkan jamaah agar tidak mudah terprovokasi dan tidak membalas kejahatan dengan kejahatan, serta kemungkaran dengan kemungkaran, karena Islam mengajarkan kasih sayang, kesabaran, dan akhlak mulia.
Ustadz Adri menyoroti fenomena umat Islam masa kini yang sering memperingati hari-hari besar Islam, termasuk Maulid Nabi, namun terkadang hanya sebatas seremonial tanpa pengamalan ajaran Rasulullah ﷺ.
“Kalau peringatan hanya sebatas acara seremonial tanpa diiringi perbaikan akhlak, maka Rasulullah tidak akan bangga pada kita. Tapi jika kita benar-benar meneladani sunnah dan ajarannya, Rasulullah akan bangga pada umatnya,” tegas beliau.
Acara pengajian berlangsung khidmat dan penuh antusiasme. Jamaah tampak khusyuk menyimak materi dan mengambil banyak pelajaran berharga. Setelah pengajian usai, kegiatan dilanjutkan dengan sarapan bersama menikmati lontong sayur hangat dan nikmat yang disediakan panitia.
Sembari menikmati hidangan, Ustadz Adri kembali menambahkan santapan rohani berupa nasihat singkat tentang pentingnya menjaga kesehatan jasmani dan rohani. Menurut beliau, keduanya harus berjalan seimbang agar ibadah menjadi lebih optimal dan kehidupan lebih berkah.
Pengajian kemudian ditutup dengan doa yang dipimpin oleh Ustadz Adri Efferi, memohon keberkahan, kesehatan, serta kekuatan untuk meneladani akhlak Rasulullah ﷺ dalam kehidupan sehari-hari.
(Rochmad Taufiq)