Jurnaljatengdiy com. Magelang – Syafira Nur Widya, seorang santri Cahaya Semesta Salam yang kini duduk di kelas 8 SMP Trisula Salam Magelang, membuktikan bahwa santri tak hanya pandai mengaji, tetapi juga mampu berprestasi di berbagai bidang. Syafira menjadi contoh inspiratif bagi santri-santri lainnya.
Sejak masih duduk di kelas 5 SD, Syafira sudah menunjukkan bakat luar biasanya dalam bela diri pencak silat. Ia berhasil meraih juara 3 dan 2 dalam kejuaraan pencak silat tingkat kecamatan kabupaten Magelang. Semangatnya dalam berlatih dan kemampuannya yang terus meningkat menjadikannya sosok yang dikagumi teman-teman dan gurunya.
Syafira tidak hanya unggul dalam pencak silat, tetapi juga tekun dalam menghafal Al-Qur’an dan mendalami ilmu agama. Kesehariannya di pondok diisi dengan mengaji, berlatih bela diri, serta membantu kegiatan pondok. “Santri itu harus serba bisa. Selain mengaji, kita juga harus bisa bela diri untuk menjaga diri dan membantu sesama,” ujarnya dengan penuh semangat.
Di balik ketekunannya, Syafira menyimpan cita-cita mulia untuk membahagiakan ibunya, Nur Badriyah, dan ayahnya, Khoirozin, yang merupakan ahli servis mesin jahit. “Saya ingin menjadi dokter, agar bisa membantu orang yang sakit, terutama ingin membahagiakan ibu saya,” ungkap Syafira dengan mata yang berbinar.
Didukung penuh oleh kedua orang tuanya, Syafira terus berusaha meraih impiannya. Dengan ketekunan dan kerja keras, ia berharap dapat mewujudkan cita-citanya menjadi seorang dokter yang berjiwa sosial, tetap mengamalkan nilai-nilai agama, dan mempertahankan prestasinya di dunia bela diri.
Kisah Syafira adalah bukti bahwa seorang santri tidak hanya cakap dalam hal agama, tetapi juga mampu bersaing dan berprestasi di berbagai bidang lainnya.(Rochmad Taufik)