Jurnaljatengdiynews.com, Jogjakarta-.Pada tanggal 20 Agustus, Banon, Heru, dan Taufiq memulai perjalanan spiritual dari Desa Salam, Magelang menuju Fakultas Psikologi UGM di Yogyakarta. Kunjungan ini bertujuan untuk berguru dengan Profesor Doktor Kwartarini, seorang ilmuwan terkemuka yang dikenal dengan kesederhanaan dan keahlian mendalam di bidang psikologi.
Sebelum keberangkatan, mereka berkomunikasi melalui WhatsApp untuk mengatur pertemuan dan membawa oleh-oleh berupa buntil serta berbagai bibit tanaman favorit Profesor Kwartarini, termasuk bibit kurma dan jeruk kingkit.
Setelah tiba di kampus pukul 17.00, mereka disambut oleh Profesor Kwartarini di ruang A104.
Dalam pertemuan tersebut, Profesor Kwartarini membagikan ilmu dan pengalaman spiritualnya. Beliau menyampaikan cita-citanya untuk membangun 99 mushola di Gunung Kidul sebagai amal jariyah. Selain itu, beliau berbagi pengalaman bertemu dengan ilmuwan dari Italia, Jerman, dan Amerika Serikat, serta mengungkapkan pengalaman spiritualnya saat umroh, di mana beliau merasa seolah melihat Hajar Aswad di lantai 8, meskipun sebenarnya gedung hanya memiliki tiga lantai.
Profesor Kwartarini juga mendorong ketiga pemuda untuk merencanakan ibadah umroh, dan mereka sepakat untuk melaksanakannya pada 20 September. Beliau menekankan pentingnya niat yang jelas untuk doa yang terwujud.
Selain itu, kunjungan ini juga membahas peluang kerjasama dengan Fakultas Psikologi UGM d alam penanganan anak-anak berkebutuhan khusus. Profesor Kwartarini berharap bahwa CSJ PEDULI kelak dapat menangani dalam proyek pembangunan mushola dan kerjasama lain di masa depan.
Acara diakhiri dengan serah terima bibit tanaman dan buntil, serta sesi foto bersama. Kunjungan ini memperkuat hubungan antara CSJ PEDULI dan Fakultas Psikologi UGM serta membuka peluang untuk kerjasama lebih lanjut di masa mendatang.
(Taufiq untuk magelang)