Jurnaljatengdiynews.com-Sukoharjo, 20/03/25 Inovasi dalam dunia pertanian terus berkembang, salah satunya melalui Metode Invito Potong Belah, sebuah teknik pertanian modern yang dirancang untuk meningkatkan hasil panen dengan modal yang lebih efisien. Metode ini diperkenalkan oleh Profesor Doktor Ir. Supiyat Nasir, yang menekankan prinsip minim modal, hasil maksimal.
Teknik Invito Potong Belah mencakup beberapa metode pemotongan tanaman, seperti Belah Diter, Belah 3, dan Belah 4. Konsep ini bertujuan mempercepat pertumbuhan tanaman, memperbanyak anakan, dan meningkatkan produktivitas lahan tanpa harus menambah biaya produksi yang tinggi.
*Dukungan dari Lembaga dan Konsep Pendidikan Lemhannas*
Pendekatan ini juga sejalan dengan konsep pendidikan yang diterapkan di Lemhannas, di mana petani dibekali strategi berpikir strategis dalam mengelola pertanian secara mandiri dan berkelanjutan. Petani tidak hanya bekerja di lahan, tetapi juga memahami manajemen risiko dan efisiensi modal dalam bertani.
*Meminadasir, Solusi Efektif untuk Petani Cerdas*
Salah satu prinsip utama dalam metode ini adalah Meminalisir, yakni strategi untuk meminimalisir modal tanpa mengurangi hasil panen. Dengan prinsip modal murah, hasil maksimal, petani dapat meningkatkan produktivitas tanpa terbebani biaya besar, menjadikannya solusi ideal bagi petani kecil dan menengah.
*Dukungan dari BKNI & PT Inovat*
Program ini mendapat dukungan dari BKNI (Badan Ketahanan Nasional Indonesia) dan PT Inovat, yang berperan dalam memberikan pendampingan teknis serta bantuan bagi para petani. Kedua institusi ini berharap metode Invito Potong Belah dapat menjadi model pertanian percontohan yang diterapkan secara luas di berbagai daerah.
*ATM, Amati, Tiru, Modifikasi*
Pendekatan ATM (Amati, Tiru, Modifikasi) menjadi bagian dari metode ini. Petani didorong untuk mempelajari teknik pertanian yang sukses di berbagai wilayah, kemudian menyesuaikannya dengan kondisi lahan masing-masing. Dengan inovasi ini, pertanian menjadi lebih fleksibel dan adaptif terhadap tantangan lokal.
Dengan semakin luasnya penerapan metode pertanian cerdas ini, diharapkan Indonesia dapat memperkuat ketahanan pangan nasional serta meningkatkan kesejahteraan petani melalui teknologi pertanian yang lebih efisien, berkelanjutan, dan inovatif. Rochmad Taufik