Jurnaljatengdiy.news.com- Demak – Hujan deras yang mengguyur Demak selama sehari penuh, serta kiriman air dari Grobogan menyebabkan tanggul Sungai Wulan jebol.
Lokasinya di wilayah Dukuh Norowito, Desa Ketanjung, Kecamatan Karanganyar, Kabupaten Demak, Jawa Tengah (Jateng).
Gunawan, Pemerhati masalah lingkungan dan sekaligus Owner PGM menyampaikan, akibat jebolnya tanggul kanan Sungai Wulan dan Kali Jratun tersebut tidak hanya membuat jalan Pantura Karanganyar penuh total. Juga merendam areal persawahan dan pemukiman warga dikecamtan Karanganyar.
“Ada 4 titik yang jebol, dua titk di Tanggulangin, satu titik Ngemplik, dan satu lagi di Karangturi dan semuanya jebol ke sebelah kiri, artinya arus air menuju ke Karanganyar” terang Gunawan.
Selain merendam ribuan hektar persawahan, juga berdampak pada warga setempat. Ratusan kepala keluarga (KK) pun mengungsi hingga hari ini.
Di beritakan sebelumnya dari berbagai sumber informasi, Di Desa Ketanjung jumlah pengungsi 300 KK atau 600 jiwa. Sementara ini, lokasi pengungsian berada di rumah Kepala Desa Ngemplik Wetan, Kecamatan Karanganyar,”
Diketahui, jebolnya tanggul Sungai Wulan disebabkan curah hujan yang tinggi sehari sebelumnya, serta kiriman udara dari Kabupaten Grobogan.
Berdasarkan pengamatan di lapangan, Jumat (9/2) pagi, akibat kumpulan udara tersebut kendaraan sudah tersendat dan melaju pelan sejak di kawasan Terminal Induk Jati, Kudus. Dan hingga hari ini area jalan Pantura di sepanjang karanganyar Demak penuh total sehingga kendaraan tidak bisa lewat.
Sementara itu, Teti salah satu warga Tanjung Kali mengatakan, “bantuan karung, bantuan tenda sangat dibutuhkan termasuk logistik”.
“banyak warga yang mengungsi di tanggul tanggul, hingga tadi malam mereka masih belum ada tenda, mereka hanya emanfaatkan terpal untuk berteduh.”ujar Teti.
Sebelumnya, berdasarkan data terbaru Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Demak menyebutkan, bahwa banjir yang melanda tersebut akibat dari jebolnya sejumlah tanggul sungai.
Termasuk Sungai Wulan dan Kali Jratun alur saluran Waduk Kedungombo.
Di Kecamatan Gajah, wilayah banjir meliputi Desa Tambirejo dengan ketinggian udara 20 cm. Areal persawahan terendam. Di Desa Medini, banjir merendam persawahan.
Kemudian, di Desa Sambung, banjir merendam jalan raya dan persawahan. Demikian pula, di Desa Wilalung, jalan dan persawahan terendam banjir.
Di Kecamatan Dempet, banjir melanda Desa Sidomulyo. Sebanyak 1.200 KK atau 4.800 jiwa terdampak. Di Desa Gempoldenok wilayah terdampak 694 KK atau 2.776 jiwa.
Desa Kebonsari pemukiman warga yang terdampak ada 811 KK atau 3.244 jiwa. Desa Balerejo yang terdampak ada 1.617 KK atau 6.468 jiwa.
Juga Desa Kedungori yang terdampak ada 1.201 KK atau 4.804 jiwa. Berikutnya, Desa Kuwu yang terdampak 1.149 KK atau 4.596 jiwa.
Kemudian, Desa Kramat yang terkena banjir 1.591 KK atau 6.364 jiwa dan Desa Harjowinangun ada 1.761 KK atau 7.044 jiwa. (mad)