Jurnaljatengdiynews.com, Rembang – Dalam upaya mengejar kebahagiaan dan ekspresi diri, banyak individu menemukan kesenangan dalam berbagai hobi. Namun, tidak jarang hobi tersebut berkembang menjadi sumber pendapatan yang berpotensi meningkatkan kesejahteraan pribadi dan komunal. Di Kabupaten Rembang, Jawa Tengah, budidaya pisang, khususnya varietas Kepok Tanjung, telah menunjukkan potensi ekonomi yang signifikan, meskipun seringkali kurang mendapatkan perhatian dari masyarakat desa.
Kebanyakan petani desa belum menyadari potensi ekonomi dari tanaman pisang yang biasanya tumbuh liar dan kurang terawat di sekitar kebun dan lahan. Namun, Suryo Kusmin, mantan Anggota Dewan dari Desa Pandean, Kecamatan Kota Rembang, telah membuktikan sebaliknya. Dikenal sebagai sesepuh desa yang memiliki ketertarikan dalam bertanam, Kusmin telah mengubah lahan sempit di teras rumahnya menjadi kebun mini yang subur, menanam berbagai jenis tanaman, dari rempah-rempah hingga bonsai. Lebih jauh, di belakang rumahnya, ia juga berhasil dalam budidaya pisang Kepok Tanjung.
Kepok Tanjung, varietas pisang unggul dengan karakteristik buah besar, rasa manis, dan jumlah sisir yang banyak (hingga 25 sisir per tandan), tidak memerlukan perawatan khusus. Menurut Kusmin, keberhasilan budidaya pisang ini dapat dikreditkan ke penggunaan pupuk organik dari kotoran ayam. Potensi ekonomi dari budidaya pisang ini tidak dapat diabaikan. Kusmin berbagi visinya bahwa dengan pemeliharaan yang lebih intensif, petani atau kelompok tani yang menanam 1.000 pohon pisang dapat menghasilkan pendapatan signifikan.
Menghitung dari rata-rata produksi satu tandan pisang dengan 20 sisir dan harga per sisir Rp. 15.000, budidaya 1.000 pohon pisang dapat menghasilkan pendapatan hingga Rp. 300.000.000 per tahun. Ini menunjukkan potensi luar biasa dari budidaya pisang Kepok Tanjung sebagai sumber pendapatan yang menguntungkan.
Bagi individu atau kelompok yang tertarik dalam budidaya pisang Kepok Tanjung dan eksplorasi prospek pemasaran, konsultasi dapat dilakukan melalui kontak WhatsApp pada nomor 081914020218.
Melalui cerita Suryo Kusmin, diharapkan lebih banyak petani di Jawa Tengah dan area sekitarnya akan mengenali dan memanfaatkan peluang yang ditawarkan oleh budidaya pisang, tidak hanya sebagai kegiatan sampingan tapi sebagai usaha ekonomi yang berkelanjutan (Mad).