Jurnaljatengdiynews.com– Sleman- Di Pendopo Pesantren Lansia Ma’rifatullah, Sragan Banaran, Sendangmulyo, Minggir, Sleman, di hari minggu (13/10/2024) sejumlah 13 lansia binaan LKS-U Yayasan Kiwari melaksanakan kegiatan menganyam bambu untuk membuat *besek* sebagai salah satu sumber pendapatan. Kegiatan ini dipandu oleh Ibu Sumiyati, mentor yang sudah lama mendampingi para lansia dalam pelatihan kerajinan bambu.
Peserta tertua dalam kegiatan ini, Ibu Tugi yang berusia 88 tahun, meski lanjut usia, masih terlihat terampil menganyam bambu untuk dijadikan *besek*. “Kami menyebut kegiatan ini sebagai ‘lemburan’, di mana para lansia berkumpul, menganyam bersama sambil bercengkerama, bernyanyi, dan saling berbagi cerita, sehingga tidak terasa lelah,” ujar Ibu Sumiyati.
Ibu Sumiyati juga berharap kegiatan menganyam ini dapat menambah pemasukan bagi para lansia dan meningkatkan kesejahteraan mereka. “Semoga dengan hasil anyaman ini, para lansia bisa mandiri secara ekonomi,” tambahnya.
Ketua Yayasan Kiwari, Supriyadi, turut hadir dalam kegiatan tersebut. Dalam sambutannya, ia menyampaikan harapannya agar semakin banyak lansia yang berpartisipasi dalam kegiatan ini. Supriyadi juga berjanji akan membantu memasarkan hasil kerajinan bambu ini dengan harga yang stabil. “Kami berkomitmen agar harga hasil anyaman ini tetap stabil, sehingga para lansia tidak dirugikan oleh fluktuasi pasar,” jelasnya.
Kegiatan ini merupakan bagian dari program sosial Yayasan Kiwari yang berkelanjutan, dengan tujuan memberikan sumber pendapatan bagi masyarakat, khususnya para lansia. Saat ini, jumlah lansia binaan Yayasan Kiwari terdaftar sebanyak 27 orang, dan diharapkan lebih banyak lagi yang dapat berpartisipasi di masa mendatang.
Selain kegiatan untuk lansia, Yayasan Kiwari juga tengah membangun pesantren untuk anak yatim dan dhuafa, yang lokasinya berdekatan dengan Pesantren Lansia Ma’rifatullah. Proses pembangunan saat ini sedang pada tahap pondasi.
*Ajakan untuk Berdonasi*
Yayasan Kiwari membuka pintu bagi para dermawan yang ingin turut serta dalam membangun pesantren untuk anak yatim dan dhuafa. “Semoga Allah melapangkan rezeki dan memudahkan segala urusan bagi para dermawan yang bersedia membantu pembangunan ini,” tutup Supriyadi.
Mari bersama kita wujudkan impian para anak yatim dan dhuafa untuk mendapatkan pendidikan dan tempat tinggal yang layak. Bantuan Anda, sekecil apa pun, sangat berarti bagi mereka.( Joko Suwanto)