Jurnajatengdiynews.com. DEPOK – Mengakhiri tahun 2024, Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Sekber Wartawan Indonesia (SWI) menggelar acara Bincang Siang di salah satu rumah makan di kawasan Kota Depok, Selasa (31/12/2024). Acara tersebut dihadiri oleh sejumlah pimpinan pengurus dan anggota Dewan Etik SWI, termasuk Ketua Umum Maryoko Aiko, Wakil Ketua Umum 2 Ali Nasrullah, Sekretaris Jenderal Herry Budiman, Bendahara Umum Anwar, serta anggota Dewan Etik Eddie Karsito dan Chaerul Tamimi.
Pada kesempatan tersebut, Ketua Umum Maryoko Aiko menyampaikan pengunduran dirinya dari jabatan Ketua Umum SWI untuk periode 2021-2026. Pengunduran diri ini, kata Maryoko, dilatarbelakangi oleh kepadatan jadwal dan fokusnya pada berbagai kegiatan usaha yang membutuhkan perhatian penuh.
> “Saat ini, saya harus fokus secara penuh pada berbagai kegiatan usaha saya. Agar SWI dapat terus berjalan maksimal, saya memutuskan untuk mundur dari jabatan Ketua Umum dan menyerahkan surat pengunduran diri kepada Dewan Etik selaku pengawas DPP SWI,” ungkap Maryoko Aiko.
Meski mundur dari jabatan Ketua Umum, Maryoko menegaskan bahwa dirinya tetap berkomitmen untuk mengawal organisasi yang ia dirikan bersama para wartawan profesional lainnya pada 7 April 2021.
> “Sebagai salah satu pendiri SWI, saya akan tetap mendukung dan mengawal organisasi ini. Selanjutnya, saya berharap agar segera ditentukan pengganti Ketua Umum, apakah melalui Plt atau mekanisme Munaslub,” tambahnya.
Menanggapi pengunduran diri Maryoko Aiko, Sekjen SWI Herry Budiman menyatakan bahwa pihaknya akan segera menggelar rapat pleno pada Januari 2025 untuk membahas langkah-langkah selanjutnya, termasuk penetapan Plt Ketua Umum sesuai AD/ART dan kemungkinan digelarnya Munaslub untuk memilih Ketua Umum definitif.
> “Rapat pleno akan mengundang seluruh jajaran pengurus DPP dan Dewan Etik. Kita akan membahas restrukturisasi kepengurusan dan menentukan langkah yang prosedural sesuai AD/ART SWI. Jika diperlukan Munaslub, kita akan membentuk panitia seleksi calon Ketua Umum dan panitia pelaksana Munaslub,” jelas Herry Budiman.
Herry menekankan pentingnya menjaga mekanisme organisasi agar tetap sesuai aturan, terutama karena jabatan Ketua Umum hanya bisa ditetapkan melalui Munas atau Munaslub untuk mendapatkan pengesahan dari Kementerian Hukum dan HAM.
Pernyataan Herry Budiman juga diamini oleh Waketum 2 Ali Nasrullah, Bendahara Umum Anwar, dan anggota Dewan Etik.
Acara Bincang Siang diakhiri dengan sesi diskusi ringan dan ngopi bersama, menandai komitmen seluruh jajaran DPP SWI untuk menjaga keberlangsungan organisasi dan memperkuat peran SWI dalam dunia kewartawanan Indonesia.(Rochmad Taufik)