Jurnaljatengdiynews.com, Doha, 7 April 2024 – Tim Nasional Indonesia U-23 harus menerima kenyataan pahit saat berlaga di Piala AFC U-23 melawan tim Irak, setelah muncul dugaan kecurangan yang melibatkan wasit. Pertandingan yang berlangsung di Qatar ini menjadi sorotan publik, karena Indonesia kalah dengan skor 2-1, namun kontroversi lebih besar terletak pada keputusan wasit yang merugikan Indonesia.
Kejadian ini berlangsung sekitar awal April ketika Indonesia menghadapi Irak dalam babak penyisihan grup. Seluruh pemain timnas U-23 menunjukkan performa yang mengesankan, namun beberapa keputusan wasit dianggap sangat merugikan Indonesia. Salah satu insiden yang menjadi sorotan adalah dianulirnya gol Indonesia pada menit-menit akhir pertandingan, yang disinyalir berasal dari keputusan offside yang kontroversial.
Pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong, mengungkapkan kekecewaannya usai pertandingan. “Kami merasa ada yang tidak adil dalam pertandingan ini. Para pemain telah berjuang keras, namun beberapa keputusan wasit membuat kami merasa kecewa,” ujarnya dengan nada penuh kekecewaan.
Pemain Timnas Indonesia, Pratama Arhan, juga menyuarakan hal serupa. “Kami memberikan yang terbaik di lapangan, namun sayangnya, hasil tidak berpihak pada kami. Kami berharap AFC bisa melihat hal ini dengan lebih serius.”
Kekalahan ini membuat Indonesia harus tersingkir dari turnamen, namun yang lebih mengkhawatirkan adalah dugaan kecurangan yang mencederai semangat fair play dalam sepak bola. Pihak AFC belum memberikan komentar resmi terkait insiden ini, namun publik Indonesia berharap ada tindakan tegas untuk menjaga integritas pertandingan.
Sementara itu, tim Irak enggan memberikan komentar lebih lanjut terkait insiden tersebut. Namun, pelatih Irak, Abdul-Ghani Shahad, menyatakan bahwa timnya hanya fokus pada pertandingan dan tidak ingin terlibat dalam kontroversi. “Kami datang untuk bermain sepak bola, dan itulah yang kami lakukan,” ujarnya singkat.
Kejadian ini menambah daftar panjang kontroversi wasit dalam dunia sepak bola, dan menjadi pelajaran penting bagi AFC untuk memastikan bahwa pertandingan di masa depan berjalan dengan adil dan profesional. (Firdaus Ahmad)