Jurnaljatengdiynew.com, -Yogyakarta-Sosialisasi pendidikan khas Yogyakarta untuk pondok pesantren telah diselenggarakan di kantor Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga (DIKPORA) DIY. Acara ini merupakan hasil kerja sama antara Dewan Pendidikan Propinsi DIY dan Yayasan Kiwari(Pondok Pesantren Ma’rifatullah), Hadir sebagai narasumber dalam acara tersebut adalah Prof. Dr. Sutrisna Wibawa, M.Pd (Ketua Dewan Pendidikan DIY), perwakilan Kepala Dinas DIKPORA DIY dan Moderator Dr. Haryadi Baskoro MA, M. Hum (Forum Ketahanan dan Pembangunan Nasional), serta Suharmanto, STJ (Pembina Yayasan Kiwari).
Dalam sambutannya, perwakilan Kepala DIKPORA DIY menekankan pentingnya moderasi beragama dalam ruang publik, sementara fanatisme beragama berlaku untuk internal. Beliau juga menyoroti beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pendidikan, seperti fokus pada pelaksanaan, sikap mendidik, ramah tamah, tanggung jawab, kepedulian terhadap lingkungan, serta memahami asal-usul dan tujuan hidup.
Sementara itu, Ketua Dewan Pendidikan DIY, Prof. Dr. Sutrisna Wibawa, M.Pd, menyatakan bahwa pendidikan khas Yogyakarta perlu dipadukan dan diterapkan di pondok pesantren, begitu pula sebaliknya. Beliau menyebutkan enam unsur pendidikan khas Yogyakarta, yaitu Kraton Ngayogyakarta, Kadipaten Pakualaman, Muhammadiyah, pondok pesantren, Taman Siswa, dan pendidikan modern/Barat. Nilai-nilai pesantren diyakini dapat berkontribusi pada pendidikan khas Yogyakarta, yang berorientasi pada pembangunan adab dan kemanusiaan.
Prof. Sutrisna juga menekankan filosofi “sedikit tapi berkah” dalam budaya Yogyakarta, yang mendorong untuk mensyukuri apa yang diamanahkan agar menjadi manfaat bagi banyak orang. Integrasi pendidikan khas Yogyakarta dan pondok pesantren diharapkan dapat memperkaya khazanah pendidikan di wilayah tersebut.
Acara sosialisasi ini menjadi langkah penting dalam upaya memadukan nilai-nilai pendidikan khas Yogyakarta dengan sistem pendidikan pondok pesantren. Kolaborasi antara Dewan Pendidikan, DIKPORA DIY, dan Yayasan Kiwari(pondok pesantren Ma’rifatullah) diharapkan dapat memberikan kontribusi positif bagi dunia pendidikan di Yogyakarta dan sekitarnya.
Dalam acara tersebut di hadiri 80 peserta lebih dari Dikpora DIY, Dewan Pendidikan DIY, Kepala Dinas Pendidikan se DIY, Peradi, Ikatan Wartawan Online Indonesia, perwakilan pondok pesantren se DIY, Sabilul Falah Yabun Gunung kidul, MUKI(Majelis Umat Kristiani Indonesia) dan dari Magelang Perhimpunan Cahaya Semesta Jaya(CSj), Bank Syariah Indonesia cab kota, serta Tokoh2 masyarakat dan Akademisi
( Joko Suwanto )