Jurnaljatengdiynews.com, Magelang – Dalam era digital saat ini, media sosial telah mengubah lanskap komunikasi dan interaksi sosial secara signifikan. Platform ini tidak hanya menjadi sarana ekspresi diri dan pertukaran informasi tetapi juga alat penting dalam strategi bisnis dan pengembangan organisasi. Fenomena ini diperkuat oleh data statistik yang menunjukkan penetrasi media sosial yang luas di Indonesia, dengan pengguna Facebook dan Twitter mencapai 150 juta orang, atau sekitar 56% dari total populasi. Penggunaan media sosial melalui perangkat mobile juga mencatat angka yang tidak kalah mengesankan, dengan 130 juta pengguna atau 48% dari populasi. Menariknya, platform TikTok mencatat pertumbuhan pengguna sebesar 6,74% dalam tiga bulan, mencapai 106,52 juta orang pada Oktober 2023.
Mengingat potensi besar yang ditawarkan oleh media sosial, perusahaan dan organisasi dituntut untuk adaptif dan proaktif dalam mengintegrasikan media sosial ke dalam strategi pengembangan mereka. Perubahan sikap dari antipati menjadi penerimaan terhadap media sosial menandakan kesadaran akan pentingnya media sosial dalam mendukung keberhasilan bisnis dan kegiatan organisasi.
Dalam rangka mendukung pengembangan kapasitas penggunaan media sosial bagi masyarakat, khususnya pelaku UMKM, penggiat sosial, dan pengelola yayasan di Jawa Tengah, komunitas Cahaya Semesta Jaya (CSJ) Peduli Jawa Tengah mengadakan bimbingan dan pelatihan media sosial pada Minggu, 10 Maret 2024, di Resto Medut Taman Sari, Magelang. Kegiatan ini berhasil mengumpulkan puluhan peserta dari berbagai wilayah di Jawa Tengah dan DIY, serta dihadiri oleh mentor dan praktisi media sosial yang berpengalaman, seperti Umi Tien Majid, pemilik Eko Print, dan Acout Ramban Ayu dari Kedu.
Dalam sesi bimbingan, Umi Tien Majid menekankan pentingnya mengelola media sosial dengan penuh kesungguhan dan integritas. “Kunci sukses dalam menggunakan media sosial terletak pada pengelolaannya dengan hati, agar dapat mencerminkan nilai dan cita-cita kita,” ujar Umi Tien. Beliau juga menyarankan pentingnya memilih admin yang bertanggung jawab atas media sosial dengan kriteria khusus, seperti keimanan, kejujuran, kemauan untuk belajar, dan kemauan untuk berkontribusi secara aktif.
Selain itu, Umi Tien memberikan pesan khusus kepada generasi milenial tentang pentingnya pengembangan diri sebelum berorientasi pada keuntungan finansial. “Sebelum usia tiga puluh tahun, fokuslah pada pengembangan diri dan keterampilan, karena dengan dasar yang kuat, kesuksesan finansial akan mengikuti dengan sendirinya,” tambahnya.
Bimbingan dan pelatihan ini menekankan pentingnya media sosial dalam membangun branding yang kuat. Branding yang efektif akan memperkuat posisi perusahaan atau organisasi di pasar, mengundang apresiasi, dan simpati dari masyarakat, yang pada akhirnya akan membuka lebih banyak kesempatan bisnis.
Kegiatan ini menjadi contoh nyata dari upaya komunitas dalam mendukung pengembangan kapasitas masyarakat dalam era digital, menunjukkan bahwa pemahaman dan penggunaan media sosial yang tepat dapat menjadi kunci sukses dalam pengembangan usaha dan organisasi di masa kini. ( mad)