Jurnaljatengdiynewd.com.Kudus — Insiden dramatis terjadi di Kabupaten Kudus pada Jumat lalu ketika seorang anggota Satlantas Polres Kudus, Aipda Suprihadi, terperangkap di atas kap mobil yang melaju kencang setelah mencoba menghentikan kendaraan yang mencurigakan. Kejadian ini mengakibatkan luka-luka pada anggota polisi dan seorang warga yang ditabrak oleh mobil yang sama. Pelaku, berinisial THP (34), akhirnya berhasil diamankan setelah aksi kejar-kejaran di jalanan.
Kapolres Kudus, AKBP Ronni Bonic, menjelaskan bahwa kecurigaan terhadap mobil merek Calya berwarna merah tersebut muncul karena plat nomornya tidak sesuai standar. Ketika anggota Satlantas mencoba menghentikan mobil untuk pemeriksaan, pelaku malah menggaspol dan menabrak Aipda Suprihadi yang akhirnya terbawa di atas kap mobil sampai beberapa kilometer.
Setelah insiden tersebut, mobil melanjutkan kejahatannya dengan menabrak seorang warga yang sedang mengendarai sepeda motor, menyebabkan korban mengalami luka serius. Pelaku baru berhasil ditangkap setelah kejar-kejaran di sepanjang jalanan Kudus, dibantu oleh sejumlah masyarakat yang ikut geram dengan perilaku pelaku.
Dalam penangkapan, polisi menemukan bukti bahwa mobil yang digunakan pelaku memiliki nomor rangka dan mesin yang berbeda dengan yang terdaftar. Pelaku, yang ternyata seorang pengemudi tanpa surat-surat lengkap, mengaku membeli mobil dari seorang oknum dept collector dengan harga murah.
Pelaku kini dihadapkan pada jeratan hukum atas tindakannya, termasuk pasal penganiayaan dan kekerasan terhadap pejabat yang sedang melaksanakan tugas. Barang bukti berupa mobil, plat nomor palsu, serta pakaian yang dikenakan pelaku telah diamankan untuk proses penyelidikan lebih lanjut.
“Dari hasil interogasi, semua sepakat bahwa ini memang sengaja dilakukan pelaku untuk menghindar karena membawa mobil tanpa surat-surat lengkap serta melukai anggota kepolisian dan masyarakat,” tegas Kapolres.
Hingga saat ini, kondisi Aipda Suprihadi sedang mendapat perawatan di rumah sakit, sementara masyarakat Kudus merespons dengan emosi terhadap peristiwa yang menimpa anggota polisi dan warga mereka. (Mad untuk Kudus)