Jurnaljatengdiynews.com- KUDUS – Dalam suasana khidmat peringatan Hari Pahlawan, Minggu (10/11/2025), Dr. Carto Nuryanto hadir di Pendopo Kabupaten Kudus bersama Bupati Kudus dan jajaran Forkopimda. Upacara yang digelar dengan penuh penghormatan kepada para pejuang bangsa itu menjadi momentum refleksi bagi banyak pihak — termasuk sosok pendidik inspiratif ini.
Usai apel peringatan, tanpa jeda istirahat panjang, Dr. Carto langsung melanjutkan pengabdiannya: mengajar mahasiswa di kampus. Dengan semangat yang sama seperti para pahlawan yang berjuang di medan laga, ia memilih untuk berjuang di medan ilmu.
Dalam pesan singkatnya, beliau menulis,
“Anakku, keluargaku, sunnah duha, doa Bapak juga. Ini kekampus ngajar dalam ridho-Nya. Aamiin.”
Ungkapan sederhana itu mencerminkan keseimbangan antara spiritualitas, keluarga, dan tanggung jawab profesi. Di tengah padatnya agenda kenegaraan dan akademik, Dr. Carto tetap menanamkan nilai kedisiplinan kepada diri dan keluarganya, sebagaimana pesannya,
“Ayo keluargaku, anakku, monggo jamaah duhur, doa Bapak juga, ojo suka telat.”
Keteladanan Dr. Carto menjadi cermin nyata bahwa semangat kepahlawanan tidak hanya diukur dari medan perang, tetapi juga dari keikhlasan untuk terus memberi manfaat dan menebar ilmu di tengah masyarakat.
Di Hari Pahlawan ini, beliau menunjukkan bahwa setiap langkah kecil dalam pengabdian — baik di pendopo, masjid, maupun kampus — adalah bagian dari perjuangan besar membangun bangsa.
“Pahlawan sejati adalah mereka yang terus menyalakan lilin ilmu, meski dunia sibuk memadamkannya.”
“Mengajar dengan hati, berjuang dengan ilmu, dan berjalan dalam ridho Ilahi — begitulah Dr. Carto meneladani arti pahlawan masa kini.”
(Rochmad Taufiq)













