Jurnaljatengfiynews.com- Ahad, 5 Juli 2025 | Kudus
Dalam suasana santai namun penuh semangat membangun, para tokoh masyarakat, pengusaha lokal, pemuda, dan aktivis masjid berkumpul dalam acara Ngopi Bareng Rembug Solusi Ekonomi Umat yang diselenggarakan pada Ahad, 5 Juli 2025 di Pondok Makan ulam Sari, di Kudus. Kegiatan ini menjadi ruang sinergi antar elemen masyarakat untuk merumuskan langkah nyata mewujudkan Desa Madani—sebuah konsep desa dengan landasan spiritual kuat, ekonomi mandiri, dan solidaritas sosial tinggi.
Endingsukiman, selaku penggagas program, menyampaikan bahwa penguatan ekonomi umat harus dimulai dari basis jamaah masjid dengan pendekatan terintegrasi dari hulu ke hilir. “Kita perlu membangun ekosistem ekonomi umat yang tidak hanya semangat, tapi juga berbasis teknologi terapan. Solusi yang nyata dan bisa langsung dikerjakan,” tegasnya.
Salah satu inovasi yang diperkenalkan adalah teknologi REBOST, sebuah produk pembenah tanah yang mampu mematikan biji gulma, mempercepat dekomposisi limbah organik, dan menetralisir bau tak sedap dari limbah kandang atau limbah pabrik. Penggunaannya cukup praktis hanya dengan penyemprotan langsung, tanpa memerlukan proses pengolahan yang rumit. Teknologi ini menjadi solusi cerdas dan ramah lingkungan untuk pengembangan pertanian dan pengolahan limbah berbasis komunitas.
Dalam diskusi, hadir pula Bahrun, seorang pengusaha jasa sedot WC yang turut memberi inspirasi. Ia mengungkapkan bahwa meski tidak setiap hari, dalam satu minggu minimal dua tangki tinja berhasil dikumpulkan. Ia melihat peluang besar untuk mengolah limbah tinja melalui fermentasi bersama sekam dan dedak menjadi pupuk hortikultura organik. “Daripada hanya dibuang, ini bisa jadi emas hitam buat petani,” ujarnya disambut antusias peserta.
Kegiatan ini juga menjadi momentum kolaboratif antara Forum Kader Bela Negara khususnya bidang pertanian, bersama berbagai elemen strategis termasuk akademisi seperti Prof. Endah untuk memperkuat ketahanan pangan dan pemberdayaan masyarakat desa secara menyeluruh.
Selain itu Taufiq aktivis masjid An nur dan alumni santri BSM juga menggagas desa Madani berbasis kemandirian dengan konsep nabung ayam dan nabung pisang, azola dan domba menjadi solusi program desa mandiri berbasis ekosistem pertanian terpadu.
Acara ditutup dengan komitmen bersama untuk membentuk tim kecil yang akan mendampingi masjid-masjid dan kelompok masyarakat dalam mengembangkan usaha produktif berbasis teknologi terapan. Rencana pelatihan lanjutan dan replikasi program ke desa-desa lainnya juga menjadi agenda strategis selanjutnya.
“Desa Madani bukan mimpi. Tapi harus dibangun dari sinergi, spiritualitas, dan solusi konkret yang berpihak kepada umat,” pungkas Endingsukiman.. (Rochmad Taufiq)