Tadarus Al-Qur’an haru ini
Jurnaljatengdiynews.com- Kudus, Nabi Sulaiman adalah simbol kekayaan sejati dan kedigdayaan. Ia bukan hanya seorang raja, tetapi juga seorang pemimpin yang memahami arti ketahanan pangan dan ekonomi mandiri. Kekayaannya bukan berasal dari harta semata, tetapi dari Rojo Koyo—peternakan dan pertanian yang berkembang pesat, menopang kesejahteraan rakyatnya, serta menjadikannya pemimpin yang tak tergoyahkan.
Hari ini, kita perlu meneladani Nabi Sulaiman. Kekuatan ekonomi suatu bangsa tidak hanya diukur dari jumlah uang, tetapi dari kemandirian pangan dan sumber daya alamnya. Jika kita ingin membangun Indonesia yang kuat, maka kita harus membangun sektor pertanian dan peternakan yang berdikari, berdaulat, dan berkelanjutan.
*Rojo Koyo: Fondasi Kekuatan Bangsa*
Nabi Sulaiman memahami bahwa kekayaan sejati bukanlah emas atau perak, tetapi kemampuan menghasilkan makanan dan mengelola sumber daya alam. Ia memiliki peternakan besar yang mencukupi kebutuhan rakyatnya dan mampu menopang ekonomi kerajaan.
Kita bisa belajar dari prinsip ini:
1. *Mengembangkan pertanian dan peternakan berbasis ekosistem alami*
Kembali ke pertanian organik untuk menjaga kesuburan tanah.
Menggunakan pola peternakan berkelanjutan, di mana limbah pertanian menjadi pakan ternak dan kotoran ternak menjadi pupuk alami.
2. *Petani dan peternak harus mandiri*
Menguasai teknologi tetapi tidak tergantung padanya.
Mampu mengolah hasil pertanian dan peternakan menjadi produk bernilai tinggi.
Tidak bergantung pada impor pakan, bibit, atau pupuk, tetapi menciptakan ekosistem pertanian sendiri.
3. Membangun sistem ekonomi berbasis produksi pangan
Bangsa yang tidak bisa memenuhi kebutuhan pangannya sendiri akan selalu dijajah secara ekonomi.
Kemandirian pangan adalah kunci kedaulatan sebuah negara.
*Dari Nol Menuju Kedigdayaan*
*Banyak yang berkata:*
Saya tidak punya lahan!
Saya tidak punya modal!
Saya tidak punya kemampuan!
Tapi Nabi Sulaiman tidak lahir dalam kemewahan tanpa usaha. Ia membangun kekuatan ekonominya dengan strategi dan pemanfaatan sumber daya secara cerdas. Setiap orang bisa memulai dari yang kecil, dengan kesabaran dan ketekunan, hingga akhirnya membangun kejayaan.
Kita tidak boleh terus-menerus mengeluh dan bergantung pada pihak luar. Saatnya petani dan peternak Indonesia bangkit, menciptakan kesejahteraan sendiri, dan menjadikan pertanian sebagai fondasi ekonomi bangsa.
Jika kita meniru strategi Nabi Sulaiman dalam mengelola Rojo Koyo, maka Indonesia tidak hanya akan menjadi negara yang makmur, tetapi juga bangsa yang berdiri tegak, berdaulat, dan tak tergoyahkan. (Rochmad Taufik)
Oleh : Rochmad Taufik