Jurnaljatengdiynews. com-Kudus. Ratusan pelajar MA Ma’ahid Kudus diterjunkan ke Pasar Jember, Kudus, untuk belajar bertahan hidup di dunia nyata, Selasa (4/2). Kegiatan ini bertujuan memberikan pemahaman kepada siswa tentang tantangan mencari nafkah setelah lulus sekolah.
Dalam kegiatan ini, para pelajar dibagi menjadi kelompok yang terdiri dari 10 orang. Mereka diminta untuk berbaur dengan pedagang pasar, melakukan negosiasi, hingga membantu warga berjualan. Setiap kelompok ditantang untuk memperoleh uang sebesar Rp 100 ribu dengan cara masing-masing, tanpa mengemis atau meminta-minta.
Metode pendidikan bertahan hidup ini diperkenalkan oleh Indonesian Islamic Business Forum (IIBF) Kudus sebagai bagian dari pembentukan karakter siswa.
Membentuk Mental dan Keberanian Siswa
Koordinator acara, Ganda Akbara Tinoor, menjelaskan bahwa praktik berdagang ini bertujuan untuk membangun karakter dan mental siswa. Menurutnya, pendidikan karakter yang berbasis praktik dapat membantu siswa mengubah pola pikir agar menjadi pribadi yang berani dan mampu beradaptasi.
“Ada yang membantu pedagang berjualan, bekerja di bengkel, menjadi tukang parkir, dan sebagainya,” ujar Ganda.
Ia menegaskan bahwa target utama bukanlah memperoleh uang sesuai nominal yang ditentukan, melainkan mengenalkan siswa pada realitas kehidupan di dunia kerja.
“Di pasar, mereka bertemu banyak orang baru, seperti pedagang dan pembeli, serta memahami bagaimana sulitnya mencari uang,” tambahnya.
*Pengalaman Seru dan Menantang*
Ganda berharap kegiatan ini dapat membentuk karakter siswa dalam beretika di masyarakat, bernegosiasi, dan melaksanakan pekerjaan yang dibutuhkan.
“Kami ingin mereka merasakan pengalaman langsung mencari uang tanpa mengemis atau mengamen,” tandasnya.
Salah satu peserta, Fahri Al Anshori, siswa kelas X MA Ma’ahid Kudus, mengaku bahwa kegiatan ini sangat seru dan menantang. “Ini pengalaman baru yang membuat kami belajar banyak hal,” ujarnya.
( Rochmad Taufik)