Jurnaljatengdiynews.com Magelang – Di sebuah desa kecil di pinggiran Tegalrejo Magelang, hidup seorang wanita yang menjadi teladan banyak orang, Mbah Nyai Hajah Salamah. Usianya telah menginjak 103 tahun, namun tubuhnya masih tegap, wajahnya berseri dengan aura ketenangan yang memancarkan kedamaian. Beliau adalah istri almarhum KH. Nachrowi dan ibu dari Ustadzah Ida Mubasiiroh, seorang aktivis mahasiswa yang terkenal di era 90-an.
Hajah Salamah bukan hanya dikenal karena umurnya yang panjang, tapi juga karena kesehariannya yang penuh keberkahan. Di usia lebih dari satu abad, beliau masih aktif melakukan kegiatan sosial, menghadiri takziah, pengajian, bahkan sesekali turun ke ladang. Wajahnya yang bersinar dan senyumnya yang tulus membuat siapa saja yang bertemu dengannya merasa nyaman.
Rahasia Sehat dan Awet Muda
Ketika ditanya tentang rahasia kesehatannya, Mbah Nyai selalu menjawab dengan rendah hati, “Semua ini karena Allah. Saya hanya menjalankan apa yang diajarkan agama.” Namun, jika ditelusuri lebih dalam, ada beberapa kebiasaan beliau yang menjadi inspirasi:
1. Rajin Sholat Malam
Sejak muda, Mbah Nyai tidak pernah melewatkan sholat tahajud. Tepat pukul dua dini hari, beliau sudah bangun untuk bermunajat kepada Allah. “Sholat malam itu seperti cahaya, menerangi hati dan wajah,” katanya.
2. Polah Hidup Sederhana
Meskipun anak-anaknya sudah sukses, Mbah Nyai tetap hidup sederhana. Makanan sehari-hari beliau adalah sayur-mayur segar dari kebun dan ikan, baik ikan laut maupun ikan tawar. Tidak ada pantangan makanan, namun beliau selalu makan secukupnya.
3. Pikiran Positif
Mbah Nyai selalu menjaga hatinya dari rasa iri, dengki, atau marah. “Hati yang bersih membuat tubuh tetap sehat,” ujar beliau. Setiap ada masalah, beliau menghadapinya dengan sabar dan menyerahkan semuanya kepada Allah.
4. Kegiatan Sosial yang Aktif
Di usia senjanya, Mbah Nyai masih sering menerima tamu, mulai dari masyarakat biasa hingga pejabat pemerintah. Para kyai muda juga sering datang meminta doa dan nasihat darinya. Kegiatan sosial ini menjaga semangat beliau tetap menyala.
Keteladanan yang Menginspirasi
Pernah suatu ketika, Mbah Nyai jatuh sakit hingga tubuhnya kurus. Namun, dengan izin Allah, beliau sembuh dan kembali beraktivitas seperti biasa. “Sakit itu ujian, yang penting hati kita tetap bersyukur,” ucapnya.
Tidak heran, banyak orang yang datang meminta doa dari beliau. Warga desa menganggapnya sebagai sumber keberkahan. Bahkan, para pejabat hingga tokoh agama muda sering datang untuk belajar dari keteladanan hidupnya.
Pesan dari Mbah Nyai
Ketika seorang tamu bertanya apa pesan beliau untuk generasi muda, Mbah Nyai tersenyum sambil berkata, “Jangan lupa sholat, banyaklah berbuat baik, dan syukuri apa yang ada. Umur panjang itu bukan tujuan, yang penting hidup kita bermanfaat.”
Kisah hidup Mbah Nyai Hajah Salamah adalah bukti nyata bahwa kebahagiaan sejati dan kesehatan sejati datang dari kedekatan dengan Allah, pola hidup sederhana, dan hati yang penuh rasa syukur. Di usia yang sudah melampaui satu abad, beliau tetap menjadi teladan Uswatun Hasanah bagi semua orang yang mengenalnya.. ( Rochmad Taufik)