Jurnaljatengdiynews.com, Jumat, 26 Juli 2029—Perhimpunan Cahaya Semeta Jaya (CSJ) dengan sukses menyelenggarakan webinar parenting bertajuk “Anak Komunikatif kepada Orang Tua”. Acara yang berlangsung dari pukul 19.00 hingga 21.00 WIB ini dihadiri oleh lebih dari 100 peserta, terdiri dari orang tua dan pengasuh anak.
Webinar ini dipandu oleh Prof. Kwartarini Wahyu Yuniarti, Clinical Psych, M.Med., Sc, Ph.D, seorang guru besar Psikologi di Universitas Gadjah Mada. Dalam sesi yang berlangsung dengan antusias, Prof. Kwartarini membahas berbagai aspek komunikasi antara anak dan orang tua serta cara membangun hubungan yang harmonis.
Dalam presentasinya yang berjudul “Mengenal, Menerima & Mencintai Aku”, Prof. Kwartarini mengangkat beberapa topik penting, antara lain:
Mengenal diri sendiri, anak, dan pasangan.
Menerima kekurangan dan kelebihan diri sendiri serta anak.
Mencintai diri sendiri dan anak sebagai fondasi hubungan yang sehat.
Beliau menekankan bahwa anak-anak cenderung meniru perilaku orang dewasa di sekeliling mereka, bukan hanya mendengarkan kata-kata. Oleh karena itu, orang tua diimbau untuk memberikan contoh yang baik dan menghindari pemberian label negatif yang dapat berdampak buruk pada perkembangan anak.
Prof. Kwartarini juga menyarankan agar webinar ini dilanjutkan dengan sesi tatap muka atau offline untuk terapi dan permainan yang lebih mendalam. Hal ini bertujuan untuk memberikan kesempatan bagi peserta yang memerlukan follow-up atau konsultasi lebih lanjut.
Selama sesi tanya jawab, peserta menunjukkan antusiasme yang tinggi dengan banyak pertanyaan dan diskusi aktif. Respon positif ini menunjukkan betapa pentingnya topik ini bagi banyak orang tua dan pengasuh dalam mendukung perkembangan komunikasi yang sehat antara orang tua dan anak.
Di akhir acara, Prof. Kwartarini menekankan pesan bahwa “Love is the foundation of life” dan “Jika kamu ingin berjalan jauh, jalanlah bersama”. Pesan ini menggarisbawahi pentingnya kasih sayang dan dukungan dalam perjalanan pengasuhan anak.
Beliau juga menambahkan bahwa anak-anak mungkin meniru perilaku salah satu orang tua yang mereka benci, terutama jika orang tua mereka berpisah. Oleh karena itu, penting untuk memberikan kasih sayang dan pendekatan yang baik kepada anak serta memberikan pemahaman bahwa apa yang terjadi mungkin diluar harapan mereka. Prof. Kwartarini menyarankan untuk mengajak anak menerima dan ikhlas, serta mengingatkan mereka bahwa mereka adalah anak hebat yang dipilih untuk menghadapi ujian tersebut. Ujian ini akan membuat mereka menjadi lebih kuat.
Untuk pasangan yang berpisah, Prof. Kwartarini menyarankan agar tetap menjaga hubungan baik dan saling memaafkan. Hubungan yang baik antara orang tua akan berdampak positif pada anak, sebaliknya hubungan yang buruk dapat mempengaruhi kondisi emosional anak.
- Dengan suksesnya acara ini, Perhimpunan Cahaya Semeta Jaya berharap dapat melanjutkan inisiatif serupa di masa depan untuk mendukung pengembangan orang tua dan anak secara lebih mendalam.
(Taufik)