Jurnaljatenhdiynes.com, Sleman – Pemerintah Kabupaten Sleman melakukan evaluasi aksi serentak intervensi pencegahan stunting Kabupaten Sleman, Rabu (17/7) di Aula Pangripta Bappeda. Bupati Sleman, Kustini Sri Purnomo bersama Wakil Bupati Sleman, Danang Maharsa yang sekaligus Ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Sleman hadir dalam acara tersebut.
Kustini mengatakan program intervensi penurunan stunting telah dilakukan sosialisasi di 17 Kapanewon dengan berfokus pada pendataan, penimbangan, pengukuran, edukasi dan intervensi bagi seluruh ibu hamil, balita dan calon pengantin.
“Saya harap langkah yang sudah kita lakukan dapat konsisten dan menjadi perhatian serius pengampu OPD lintas sektoral,” ujar Kustini
Sementara itu, Ketua TPPS Sleman, Danang Maharsa mengatakan evaluasi program akan terus dilakukan untuk memperoleh formula terbaik dalam melakukan percepatan penurunan stunting. Ia menambahkan seluruh Kapanewon dapat memberikan data stunting di wilayah masing-masing secara akurat dan riil sebagai acuan dalam membuat program kebijakan penurunan stunting kedepannya.
“Kami telah membentuk juknis bagi setiap OPD dan Kapanewon sebagai upaya kita menurunkan stunting. Saya harap OPD dan Kapanewon dapat bekerjasama memberikan data riil agar program kebijakan selanjutnya dapat tepat sasaran dan memiliki dampak signifikan,” kata Danang
Kepala Bidang Ketahanan dan Kesejahteraan Keluarga DP3AP2KB Sleman, Muhammad Daroji melaporkan hasil pengukuran serentak di Kabupaten Sleman menunjukkan 99,96 persen balita telah dilakukan antropometri atau sebanyak 51.570 balita telah diukur dari 51.593 sasaran balita di Sleman.
“Kegiatan pengukuran dan intervensi serentak ini tidak hanya berhenti pada pengukuran, namun masih ada proses verifikasi dan validasi data serta intervensi maupun rujukan kasus balita bermasalah gizi sesuai tatalaksana yang ditetapkan Kemenkes,” kata Daroji
Lebih lanjut, Daroji melaporkan dengan evaluasi ini bertujuan mengetahui hasil pelaksanaan intervensi stunting dengan hasil pengukuran ibu hamil, balita dan calon pengantin serta tindak lanjut pelaksanaan selanjutnya.
Adapun peserta evaluasi ini sebanyak 150 orang dari OPD dan lintas sektor serta Panewu dan Lurah se Kabupaten Sleman. ( Joko Suwanto )