Jurnaljatengdiynews.com – Magelang, Salam, 9 Agustus 2025
Beberapa bulan sebelumnya—tepatnya bulan Januari dan bulan berikutnya—secara berkala gerakan Nabung Pisang Kepok Tanjung sudah dimulai oleh PCM Salam bersama PCM sekitar. Lebih dari 1.000 pohon pisang telah ditanam oleh lebih dari 100 petani anggota PCM, yang digawangi dan didampingi oleh Dr. Yusron Masduki dan Rochmad Taufiq, penggagas sekaligus pegiat Nabung Pisang dan Nabung Ayam dari Kudus.
Gerakan Green Ekonomi dengan konsep Nabung Pisang terus disyiarkan oleh Rochmad Taufiq. Kali ini, sinergi dilakukan antara PCM Salam dan Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta. Menurut Taufiq, Nabung Pisang memiliki keuntungan “nanam sekali, panen berkali-kali”. Sebelum panen buahnya, petani sudah bisa memetik daun dan bibitnya, sementara kebutuhan akan buah pisang di pasaran masih jauh dari cukup.
Dalam upaya menjawab tantangan krisis pangan masa depan, PCM Salam bersama UAD Yogyakarta menggelar diskusi dan praktik lapangan bertema “Tips Mandiri Pangan ala Umat Muslim” di greenhouse mini milik Ketua PCM Salam, Dr. Yusron Masduki, Jumat (8/8).
Acara ini dihadiri oleh Prof. Dr. Anton Yudhana, Dr. Tika Utaminingsih, Jihad, S.T., M.T., dan Dr. Novi, serta delapan mahasiswa lintas prodi, di antaranya Teknik Elektro dan Biologi. Dari PCM Salam hadir lima orang pengurus beserta perwakilan RT, serta tiga orang dari PC Aisyiyah.
Mandiri Pangan, Mandiri Umat
Dalam pemaparannya, Dr. Yusron Masduki—yang juga Dosen PAI UAD—menegaskan bahwa memberdayakan masyarakat merupakan implementasi ajaran Islam, sehingga masyarakat menjadi mandiri secara finansial dan sosial.
“Tatanan pemberdayaan petani melon, pisang, talas, ubi madu, dan waluh menjadikan peserta diskusi lebih terbuka. Pemberdayaan lahan kosong terbukti berdampak besar, membuat lingkungan lebih produktif,” ujar Yusron.
Ia menambahkan, kepercayaan masyarakat akan tumbuh jika ada bukti nyata. Karena itu, ia turun langsung ke sawah menanam lima jenis tanaman tersebut sebagai contoh konkret.
Desa Binaan dan Program Berkelanjutan
Prof. Dr. Anton Yudhana menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan model pengabdian tematik yang fokus pada komoditas tertentu seperti melon yang diuji coba di greenhouse PCM Salam.
“Salam akan diusulkan menjadi desa binaan oleh LPPM UAD dengan durasi pembinaan 3–5 tahun. Ini berbeda dengan KKN yang waktunya hanya 1–2 bulan. Greenhouse ini akan menjadi pilot project untuk PKM dosen-dosen UAD yang berkelanjutan,” jelasnya.
Menanggapi pertanyaan warga Kadipolo Wetan Salam tentang program UMKM, Prof. Anton menegaskan bahwa UMKM sangat relevan dan akan diintegrasikan dengan dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis serta Prodi Teknologi Pangan UAD.
Enam Langkah Mandiri Pangan
Dalam diskusi, peserta juga mendapatkan enam tips praktis untuk kemandirian pangan:
- Jadi Petani Itu Mulia – menanam pohon atau tanaman bermanfaat bernilai sedekah.
- Nabung Pisang – minimal satu atau dua pohon per keluarga, mudah tumbuh dan cepat panen.
- Nabung Ayam – ayam kampung untuk telur bergizi dan tabungan darurat.
- Nabung Domba/Kambing – ternak dengan nilai stabil dan potensi berkembang biak.
- Kolaborasi dengan Tetangga – kelompok tani/ternak untuk kebutuhan bersama.
- Jadikan Gaya Hidup – menanam dan beternak sebagai upaya menjaga kedaulatan pangan umat.
Acara ditutup dengan sesi foto bersama dan rencana tindak lanjut berupa pembentukan kelompok tani dan UMKM binaan PCM Salam dengan dukungan UAD. (Rochmad Taufiq)