Kelor, Cabe Jawa, dan Kacang Bintang Jadi Andalan Pangan Berkelanjutan
Jurnaljatengdiynews.com- Magelang, Bandongan – 03 Agustus 2025. Dalam upaya mewujudkan kemandirian pangan dan meningkatkan kesejahteraan anggotanya, Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Bandongan bersama Majelis Penyelamat Petani dan Peternak Indonesia (MP3I) terus menggerakkan program Gerakan Tani Mandiri melalui kegiatan Temu Tani Muhammadiyah yang rutin dilaksanakan setiap bulan.
Kali ini, PCM Bandongan memulai langkah strategis dengan budidaya pohon kelor, cabe Jawa, dan kacang bintang di sela-sela kebun ternak domba. Program ini digagas oleh Ustadz Noeryoso, inisiator Gerakan Tani Mandiri PCM Bandongan, bersama dengan Rochmad Taufiq, pegiat tani organik sekaligus penggerak Gerakan Nabung Pisang.
Pada tahap awal, 200 pohon kelor dan cabe Jawa mulai ditanam sebagai proyek percontohan. Bibit kelor didatangkan langsung dari Kudus, hasil kerja sama dengan para pegiat pertanian organik setempat. Jika uji coba ini sukses, PCM Bandongan akan memperluas budidaya ke skala yang lebih besar.
“Pohon kelor akan dimanfaatkan sebagai naungan alami bagi tanaman cabe Jawa. Selain itu, batang kelor juga berfungsi sebagai rambatan batang cabe Jawa sekaligus sebagai penyangga tanaman kacang bintang,” jelas Ustadz Noeryoso.
Menurutnya, kacang bintang dipilih karena memiliki nilai gizi tinggi dan dapat membantu meningkatkan pendapatan keluarga. “Kacang bintang ini kaya omega-3 dan sangat bermanfaat untuk perbaikan gizi keluarga, jadi selain dijual, juga bisa dikonsumsi langsung,” tambahnya.
Tidak hanya itu, daun kelor juga memiliki nilai manfaat besar bagi kesehatan. Kandungan nutrisinya yang lengkap menjadikannya dikenal sebagai “superfood”. Bahkan menurut dr. Zaidul Akbar, kelor sangat baik untuk mencegah stunting dan meningkatkan daya tahan tubuh, sejalan dengan upaya Muhammadiyah dalam mencetak generasi sehat dan produktif.
“Gerakan Tani Mandiri ini diharapkan menjadi role model kemandirian pangan di tingkat cabang Muhammadiyah, sekaligus menginspirasi masyarakat luas untuk memaksimalkan potensi lahan dengan mengintegrasikan peternakan, pertanian, dan tanaman obat dalam satu ekosistem berkelanjutan,” ungkap Rochmad Taufiq.
Sebagai penutup, ia menegaskan bahwa PCM Bandongan berkomitmen menjadikan daerah ini sebagai pusat pemberdayaan pangan mandiri.
“Kami ingin menghadirkan PCM Bandongan sebagai pusat pemberdayaan pangan mandiri. Semoga ini menjadi langkah awal menuju kedaulatan pangan Muhammadiyah,” pungkasnya. (Rochmad Taufiq)