Jurnaljatengdiy.com, Semarang – Fakultas Ekonomi, Hukum dan Humaniora Universitas Ngudi Waluyo Semarang bersinergi dengan Masyarakat sejawa tengah memperingati hari pahlawan Nasional yang ke 78 diisi dengan seminar dan pelatihan jurnalitik dengan tema “Perjuangan Tanpa Batas, Untuk Kebangkitan Penulis Indonesia”, kali ini pelatihan jurnalistik di mentori oleh kru lognews.co.id dan lognews manajemen. Kegiatan seminar dan pelatihan jurnalistik dilaksanakan pada hari Senin di gedung A1.1 Universitas Ngudi Waluyo, Semarang. (20/11/2023).
Guna menghormati jasa-jasa pahlawan yang telah berjuang sampai titik darah penghabisan pada massa itu, pekik puisi perjuangan menggelora diruangan aula kampus UNW Semarang, saat salah seoarang jurnalis asal Magelang Sri Wulandari membacakan puisi bertema perjuangan, berikut isi teks yang dibacakannya:
Wahai pahlawan
Sungguh besar pengorbananmu.
Untuk Negeriku Indonesia.
Aku sangat bangga atas jasamu.
Pahlawanku
Sungguh besar akhlakmu.
Pasti seluruh orang.
Yang ada di Indonesia bangga padamu.
Bangunlah wahai pahlawan.
Janganlah menyerah dan pasrah.
Aku ikut mendukungmu.
Puisi karya seorang pejuang tersebut dibacakan usai menyanyikan bersama lagu kebangsaan Indonesia Raya, sangat menyentuh di hati para peserta , seakan akan mengenang kembali masa masa perjuangan kala itu.
Acara tersebut disupport oleh Kaprodi Fakultas Ekonomi, Hukum dan Humaniora UNW Dr. Arista Candra Irawati, SH, MH. ADV dalam sambutanya beliau menginginkan kepada peserta pelatihan juranlistik untuk memberikan nilai kebermanfaatan yang lebih dalam melakukan pemberitaan dan penulisan sebuah berita atau tulisan apapun.
“Di era seperti sekarang ini, media mampu menjadi bisnis yang besar, namun perlu memperhatikan “news value” yaitu dampak yang memang penting bagi pembacanya” terang Arista.
Tak lupa Arista memotivasi kepada seluruh peserta untuk terus semangat dan benar menjadi seorang jurnalis yang benar benar pandai dan peka dalam membuat tulisan, sebab jurnalis adalah seorang pejuang dan pahlawan kekinian.
“Tema-nya memperingati hari pahlawan dan kebangkitan penulis, sekarang atau nanti penulis Indonesia bangkit menjadi pahlawan untuk bangsa Indonesia” tambah Arista.
Imajinasi kita jangan sampai, menjadi pahlawan bukan hanya saat ada penjajah dan lalu mengangkat senjata, namun melalui karya karya jurnalistik juga seorang pahlawan sejati, mengingat pengaruh media dan pemberitaan dapat mengubah dan menentukan daerah masing-masing khususnya di Jawa Tengah.
LognewsTV, sebagai media yang telah memberikan karya karya jurnalistiknya dengan berbagai narasumber, kini berkesempatan membagikan pengalamannya dibidang jurnalistik kepada pecinta literasi di Jawa Tengah.
Amri Untung, Direktur Pemberitaan lognews.co.id, mengajak peserta untuk menulis dengan “tujuan” sebagai hal yang penting dalam penulisan, sehingga tulisan tersebut mempunyai dampak.
“Sebelum merencanakan membuat karya tulis, penting memiliki tujuan yang terkandung dalam penulisan seperti halnya hidup yang juga punya tujuan, maka pentingnya punya tujuan agar berita tersebut jelas dampaknya, bermanfaat dan menjadi juru damai di tempat kita dan mewujudkan “better place”, disesuaikan dengan ruh media yang ada, jika mencontoh lognews maka berita mengikuti visi misi perusahaannya” Ujar Amri.
Direktur utama dan jurnalis senior, Handy Nasty dalam materinya mengajak kepada peserta memahami lebih dalam lagi pengertian pers, perusahaan pers, dan peran media di era sekarang.
“Media sosial bukanlah perusahaan pers, sehingga wartawan yang profesional harus berada di dalam perusahaan pers sebagai bentuk profesionalitas, adapun media sosial sebagai salah satu bentuk penyebaran konten atau bagian dari produk pers” ujar Handy.
Tugas wartawan untuk mencari, memperoleh, memiliki, menyimpan, mengolah dan menyampaikan berita merupakan tanggung jawab seorang jurnalis, perlu adanya sistem yang berjalan melalui struktur organisasi media online, maka diperlukan “konduktor” yang paham dan memang berperan dalam kesuksesan perusahaan media.
Dalam acara tersebut juga dikenalkan kaidah kaidah pada Kode Etik Jurnalistik sebagai pembekalan yang wajib dijadikan pedoman para insan pers, lalu disampaikan pula kaitan manajemen pemberitaan kepada peserta pelatihan, dan media yang selalu bersinergi dengan pihak manapun.
Memenuhi ruang aula, peserta seramai lebih dari 50 orang tersebut mendapatkan sertifikat pelatihan sebagai bukti keikutsertaan untuk selanjutnya diharapkan bisa mempraktekan keilmuan yang telah diperoleh.
Tercatat keikutsertaan peserta pada seminar yang diinisiasi Pandu Pembangun Masyarakat dan bekerjasama dengan HIMA fakultas Ekonomi, hukum dan humaniora UNW seramai lebih dari 50 orang, memenuhi ruangan gedung A1.1 sejak pukul 9.00 hinggga jam 17.00 WIB, kemudian ditutup dengan pengumuman 9 jawaban terbaik dari peserta yaitu ; Sri Wulandari, Jeta Ramadhani, Saeful Husni, Walid Syaadan, Iswadi, Tukirin, Maidah Hayati, Mohamad Firman, dan Pardi. Setelah doa penutup lalu dilanjutkan dengan sesi poto bersama. (Mad)