Jurnaljatengdiynews.com, Kudus, 20 Juli – Dalam sebuah upaya untuk meningkatkan produktivitas ternak unggas dan budidaya belut, Forum Komunikasi Disabilitas Kudus (FKDK) mengadakan kegiatan ngopi bersama yang juga menjadi ajang diskusi dan belajar praktek. Acara ini diadakan di kampus literasi alam Banana Garden Kudus, tempat yang menjadi pusat literasi alam dan praktik pertanian berkelanjutan.
Acara yang dihadiri oleh anggota FKDK, termasuk tokoh masyarakat setempat seperti Hari K dan Siswadi mengambil fokus pada pemanfaatan bahan bekas dan tanaman alami untuk meningkatkan efisiensi dalam budidaya ternak dan pertanian.
*Pertemuan yang Edukatif dan Kolaboratif*
Diskusi yang terjadi mengenai konsep beternak domba pejantan dengan sistem pemeliharaan khusus berhasil menarik perhatian para peserta. Menurut Hari K, dari satu ekor pejantan domba, bisa dihasilkan hingga 16 ekor dalam setahun melalui pemilihan bibit dan pemberian pakan yang baik dan tepat setiap tiga bulan.
Di sisi lain, Siswadi, penggagas ternak belut dalam galon bekas, memaparkan bahwa mereka berasal agar berhasil mencapai target panen 1000 galon dalam satu tahun dengan metode yang efisien. Ternak belut mereka tidak hanya menggunakan cacing dan keong sebagai pakan, tetapi juga tanaman azola yang juga bermanfaat sebagai pakan ayam dan entok, menghasilkan penghematan pakan unggas hingga 50%.
*Inovasi dan Edukasi*
Selain itu, ide dari Mbak Sri untuk mengintegrasikan budidaya ikan nila bersama ternak belut sebagai ajang edukasi bagi siswa-siswi dari tingkat TK hingga SD, diharapkan dapat meningkatkan kesadaran akan pentingnya pertanian berkelanjutan di kalangan generasi muda.
Kunjungan dan diskusi ini bukan hanya menjadi ajang bertukar informasi tetapi juga mengilhami langkah-langkah konkret untuk meningkatkan produktivitas pertanian lokal dengan memanfaatkan sumber daya alam secara optimal. Dengan semangat inklusi dan kolaborasi yang tinggi, FKDK dan para relawan difabel lainnya terus berupaya memberikan dampak positif bagi masyarakat luas melalui kegiatan-kegiatan berbasis pertanian dan konservasi lingkungan.
Salam Inklusi dari FKDK,
Ratan akartini👍🏼🥰
(Taufiq untuk Kudus)